Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan, dari pandangan dan pendapat masyarakat Indonesia yang ada di Timur Tengah, masih terjadi pola perbudakan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terutama TKI yang bekerja di rumah tangga.

"Ini sekali lagi saya sampaikan pendapat dari masyarakat Indonesia yang ada di Timur Tengah. Waktu kami bertemu dengan masyarakat Indonesia di Abu Dhabi dan sebagainya, mereka menyatakan, di Timur Tengah ini masih ada rumah tangga-rumah tangga itu yang mempraktikan pola-pola perbudakan dan kita kan tidak tahu, kita menyerahkan wanita ke rumah orang, bukan muhrim, bukan keluarga, tertutup, apa yang terjadi kan kita tidak tahu," kata Marzuki di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, pendapat dari masyarakat Indonesia yang ada di negara-negara Timur Tengah itu sebaiknya menjadi perhatian bagi pemerintah untuk melindungi WNI yang ada di luar negeri.

"Nah itu yang menjadi pertimbangan, kenapa sebaiknya kalau polanya demikian, lebih baik kita stop saja. Kenapa, karena kejadian-kejadian di dalam itulah yang membuat citra kita. Sekali lagi ini pendapat masyarakat Indonesia di Abu Dhabi, bukan pendapat saya, saya hanya mengutip," kata Marzuki menambahkan.

Marzuki menyebutkan, soal moratorium pengiriman TKI ke negara-negara yang belum memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia, khususnya negara-negara Timur Tengah yang sampai sekarang belum jelas MoU-nya.

"Walaupun pemerintah mengatakan sudah ada penandatanganan kesepahaman untuk membuat suatu perjanjian perlindungan tenaga kerja antara BNP2TKI dengan Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi. Namun tentu ini harus segera ditindaklanjuti, karena kita paham betul banyak sekali permasalahan-permasalahan tenaga kerja khususnya wanita di Timur Tengah yang justru memperburuk pandangan," ungkapnya.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011