New York (ANTARA News) - Presiden Republik Demokratik Timor Lorosae (RDTL), Kay Ralla Xanana Gusmao, dijadwalkan bertemu Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan di Markas PBB New York, Amerika Serikat (AS), guna menyampaikan laporan tentang pelanggaran HAM di negaranya pada periode dibawah pemerintahan Indonesia, Jumat waktu setempat. "Presiden Xanana Gusmao dijadwalkan datang besok dan akan memberi keterangan kepada pers," kata Juru Bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, kepada ANTARA News di New York, Kamis (Jumat WIB). Ia mengatakan, Xanana akan menjelaskan perkembangan di Timor Timur (Timtim), terutama adanya dukungan dari kantor PBB (UNOTIL). Xanana juga dijadwalkan berbicara pada sidang Dewan Keamanan PBB, Senin (23/1), waktu setempat yang membahas evaluasi mandat UNOTIL. Dujarric belum bersedia menjelaskan mengenai laporan yang dibuat Commisao de Acqhimento Verdade e Reconsiliacao (CAVR) atau Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi Timtim yang dipastikan juga akan menyinggung peranan Indonesia. "Mungkin Presiden Xanana yang akan langsung memberi penjelasan soal itu," katanya. Sementara itu, Sekjen PBB dalam laporan kegiatan (progress report) UNOTIL yang dikeluarkan, Jumat, juga menyebutkan mengenai laporan CAVR yang berisi tentang pelanggaraan HAM di Timtim periode 1974-1999. "Presiden Gusmao akan menyampaikan laporan itu kepada saya pada 20 Januari ini," kata Annan. Menurut Annan, laporan tersebut memberi pijakan penting bagi upaya mencari kebenaran dan rekonsiliasi di Timtim. CAVR memberi laporan kerjanya kepada Xanana pada 31 Oktober 2005, setelah penyelidikan selama lima tahun. Kemudian Presiden menyampaikanya pada Parlemen Nasional RDTL, dan Perdana Menteri Mari Alkatiri pada akhir November 2005. (*) (Foto: Kay Ralla Xanana Gusmao)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006