Jakarta  (ANTARA News) - Tim Nasional (Timnas) Senior Indonesia menjuarai Senior Cup pada kejuaraan Federasi Bridge Asia Pasifik (APBF) ke-48 di Kuala Lumpur, Malaysia, sekaligus memastikan lolos mewakili zone VI untuk Kejuaraan Dunia Senior Bowl di Belanda Oktober mendatang.

Timnas Senior Indonesia diperkuat Henky Lasut, Eddy Manoppo, Bambang Hartono, Munawar Sawiruddin, Donny Tuerah, Jopie Arianto, kapten tak bermain (NPC) Tanudjan Sugiarto.

Timnas memastikan juara Senior Cup setelah hari terakhir mempertandingkan tiga session, Rabu, meraih dua kemenangan dan sekali kalah, demikian siaran pers PB Gabsi, Kamis.

Pada session 13 tim senior yang turun dengan kombinasi M Bambang Hartono/Munawar Sawiruddin mendampingi Henky Lasut/Eddy Manoppo berhasil menaklukan China Hongkong 22-8 VP.

Selanjutnya session 14 Donny Tuerah/Yopie Arianto mendampingi pasangan utama Henky Lasut/Eddy Manoppo kalah dari Australia 11-19 VP. Namun pada session terakhir 15, Rabu malam mampu mengalahkan saingan utamanya Taiwan Dragon Cartoon dengan 18-12 VP dan keluar sebagai juara.

Dengan hasil itu, Indonesia memperkokoh posisinya di peringkat puncak dengan 449 VP, disusul Jepang Yamada 436 VP dan Taiwan Dragon Cartoon 432 VP.

Untuk menentukan dua wakil lainnya dari Zone VI, Kamis (23/6) akan ada pertandingan Play-off Jepang lawan Taiwan dan China Hongkong lawan Thailand.

Sementara itu Timnas Ladies Indonesia diperkuat Lusje Bojoh, Joice Tueje, Fera Damayanti, Ririen Riantini, Suci Amita Dewi dan Kristina Wahyu dengan NPC Bert Toar Polii berada di runner-up dan meraih medali perak di bawah juara dunia China.

Prestasi ini berarti mempertahankan hasil yang diraih di Piala Asia tahun 2010 di Ning Bo, China.

Namun yang membanggakan adalah Timnas Ladies Indonesia keluar sebagai runner-up dengan perbedaan angka sangat mencolok dengan peringkat di bawahnya yaitu Jepang mengumpulkan 63 VP.

"Kemarin (Rabu) pada pertandingan dua session terakhir, saya sebagai NPC Ladies Indonesia memilih bermain aman karena dengan perbedaan angka cukup mencolok dengan China membuat berpikir realistis bahwa sulit untuk mengejar mereka," kata Bert Toar Polii.

"Makanya dengan hasil ini, saya pikir target tiga medali emas di nomor putri di SEA Games 2011 nanti bukanlah target muluk-muluk," tambahnya.

Indonesia pada Kamis (23/6) melakukan pertandingan play-off melawan Jepang untuk menentukan wakil kedua Zone VI sesudah China.

Pertandingan play-off akan berlangsung empat session 16 papan, pertandingan play-off lainnya antara Taiwan vs Filipina.

Pemenang Indonesia melawan Jepang langsung lolos sebagai wakil Zone VI kedua mendampingi China yang lolos karena menjadi juara. Regu yang kalah dari play-off Jepang vs Indonesia akan berhadapan dengan pemenang Taiwan vs Philippina, Jumat, untuk menentukan wakil ketiga.

Sedangkan timnas Open Team yang diawaki Tommy Rogi, Octa Wohon, Youberth Sumarauw, Vecky Manoppo, Anthony Soebroto dan Kamto dengan NPC Santje Panelewen gagal meraih target untuk lolos mengikuti Kejuaraan Dunia Bermuda Bowl di Belanda bulan Oktober mendatang.

Namun timnas Open Team setelah menyelesaikan round robbin kedua mampu naik peringkat 10 dari peringkat 11 sebelumnya. Hasil ini diraih karena Indonesia mampu dua kali menang, yaitu melawan Philippina 18-12 VP kemudian mendapat bye dan terakhir menang 17-13 VP dari Malaysia.

Timnas U-26 Indonesia yang digawangi Yena Wirahma, Eko Rahmat, Nunung Try Y, Nettin Erinda, Kukuh Indrayana dan Bambang Onggani dengan NPC Hasyim Arif bertahan di peringkat tujuh dengan 339 VP.

Hasil ini dicapai setelah ditaklukan China 4- 25 pada session tujuh, kalah tipis dari Korea 13-17 VP dan beruntung terakhir menang 23-7 VP dari Selandia Baru.

Namun Timnas U-21 diperkuat Evan Ampow, Eko Yulianto, Dwi Agustine, Hafiza Azmi, Revika Pinata dan Nesya Isyana Az kanov dengan NPC Hendra Railis terpuruk di juru kunci setelah kalah 12-18 VP dari Singapura, menang 18-12 VP dari Taiwan dan kalah lagi 11-19 VP dari Jepang.

Tidak ada play-off di kelompok U26 dan U21, peringkat 1-3 lolos mewakili Zone VI di Kejuaraan Dunia Junior 2012.
(A020)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011