Pontianak (ANTARA News) - Badan Narkotika Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat akan memperingati Hari Anti Narkoba Sedunia dengan jalan dan bersepeda santai di kawasan "Car Free Day" pada Minggu (26/6).

"Kami akan menggelar jalan dan sepeda santai di kawasan `Car Free Day` (jalur bebas kendaraan) di Jalan MT Haryono Pontianak dan ruas jalan lainnya," kata Ketua BNK Kota Pontianak Paryadi, Kamis.

Kegiatan tersebut digelar untuk menumbuhkembangkan gaya hidup sehat dan menjauhkan diri dari narkoba di kalangan generasi muda.

"Kami imbau kalangan remaja jangan sekali-kali menggunakan barang haram itu karena sekali terjerumus sulit untuk bangkit kembali," kata Paryadi.

Dalam kesempatan itu, Paryadi mengatakan, program BNK Pontianak tahun 2011 lebih menekankan pada upaya pencegahan dengan sasaran kalangan remaja guna memberantas peredaran narkotika semua jenis di kota itu.

"Upaya pencegahan bagi kalangan remaja agar mereka tidak terjerumus pada barang haram itu, yakni dengan membangun gerakan kolektif masyarakat melawan peredaran gelap narkotika," ujarnya.

Upaya pencegahan tersebut berupa, melakukan penyuluhan bagi pelajar, mahasiswa, pemuda, karang taruna, organisasi kepemudaan, majelis taklim, tokoh agama, masyarakat, organisasi masyarakat, serta lembaga pemasyarakatan, kata Paryadi.

Ketua BNK Pontianak mengajak masyarakat kota itu memberantas peredaran narkoba dan sejenisnya agar tidak merusak generasi muda dan penerus bangsa.

"Tanpa adanya komitmen yang kuat dari masyarakat untuk memberantas peredaran barang haram itu, sulit Kota Pontianak bebas narkoba," katanya.

Wujud peran serta masyarakat, bisa berbentuk melakukan pengawasan terhadap putra dan putrinya agar tidak terpengaruh untuk menggunakan obat-obat terlarang, memberikan laporan kalau mendengar atau melihat apabila di lingkungannya dijadikan tempat transaksi narkoba.

"Saya yakin, kalau peran serta seperti itu dilakukan, pelan-pelan peredaran narkoba di Kota Pontianak akan hilang dengan sendirinya," kata Wakil Wali Kota Pontianak itu.

Menurut dia, peredaran narkotika di kota itu, ibarat fenomena gunung es, yang tampak hanya sebagian kecilnya saja, sementara yang tidak tampak mungkin jumlahnya lebih besar.

(A057)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011