Yogyakarta (ANTARA News) - Badai siklon (cyclone) yang terjadi di Australia Barat diperkirakan akan sampai ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terutama di kawasan pantai selatan. "Masyarakat harus lebih waspada dengan ancaman badai siklon dari Australia, apalagi cuaca saat ini juga tidak menguntungkan," kata Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) DIY, Tiar Prasetyo Ssi, di Yogyakarta, Jumat. Akibat badai tersebut diperkirakan ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, yakni angin kencang serta curah hujan dan gelombang laut yang tinggi. Tiga peristiwa alam ini sudah dirasakan masyarakat Yogyakarta. Curah hujan di kawasan DIY diperkirakan akan mencapai 300 hingga 400 milimeter (mm) per bulan. Kecepatan angin mencapai 20 kilometer (km) per jam, sementara gelombang laut mencapai ketinggian 2,5 meter. Ia mengingatkan, pelaut yang ada di pantai selatan akan merasakan akibat langsung badai siklon, karena jika ketinggian air laut benar-benar mencapai angka tersebut, diperkirakan mereka tidak dapat mencari ikan seperti biasanya. "Apabila dipaksakan melaut,para nelayan diharapkan selalu waspada," katanya. Wilayah kota, kata dia, juga tidak luput dari dampak cuaca yang memburuk belakangan ini terutama banjir. Selain curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan oleh berkurangnya daerah resapan air di kawasan Kabupaten Sleman. Tidak berfungsinya saluran air yang ada di kota untuk menampung curahan air hujan juga memiliki andil pada bencana tersebut. "BMG DIY telah melakukan koordinasi dengan Satkorlak tingkat provinsi, kabupaten dan kota agar dilakukan langkah antisipasi konkret untuk mengatasi jika bencana alam benar-benar terjadi," demikian Tiar.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006