Batam (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ismeth Abdullah, hari Jumat menepis anggapan bahwa Pemerintah Singapura berniat membeli atau menyewa pulau di daerahnya. Dalam penjelasannya kepada ANTARA, Gubernur mengatakan Pemerintah Singapura memang sangat berkepentingan menjalin kerjasama bagi pengembangan hortikultura di beberapa pulau di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, yang produksinya nanti sangat dibutuhkan untuk memasok kebutuhan warganya. "Jadi bukan beli atau sewa, tetapi menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat dalam mengembangkan berbagai usaha, terutama usaha tani hortikultura untuk menghasilkan sayur-mayur dan buah-buahan bagi kebutuhan warga Singapura," katanya melalui telepon seluler saat di atas feri yang ditumpanginya dari Singapura menuju Batam. Ismeth yang melakukan kunjungan dua hari (19 dan 20/1) di "negara pulau" itu selanjutnya menjelaskan, Pemerintah Singapura juga berniat membuka konsulatnya di Provinsi Kepulauan Riau, tepatnya di Kota Tanjungpinang. Melalui Konsul Jenderal Singapura untuk Indonesia, Anjit Singh, niat itu disampaikan ketika menerima Ismeth Abdullah. "Kemungkinan Konsulat Jenderal Singapura itu dibuka di Tanjungpinang," kata Ismeth. Untuk merealisasikan itu, menurut Ismeth, Pemproiv Kepri harus menunggu berbagai proses yang jadi standar. Juga sebaiknya dilakukan setelah Kantor Gubernur Provinsi Kepri sudah pindah ke Tanjungpinang yang ditetapkan undang-undang sebagai ibukota provinsi. Selama kunjungan dua hari berada di Singapura, Ismeth bersama sejumlah pejabat provinsi telah diterima empat menteri dan dua pimpinan lembaga.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006