Mataram (ANTARA News) - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, Wartan, meminta Pertamina segera mengganti ratusan paket elpiji bersubsidi yang rusak agar masyarakat segera beralih menggunakan bahan bakar gas.

"Kami sudah koordinasikan dengan Pertamina tentang ini mengingat penyaluran minyak tanah bersubsidi akan dihentikan dalam waktu dekat ini," katanya, di Mataram, Senin.

Ia belum bisa memastikan jumlah riil paket elpiji bersubsidi yang mengalami kerusakan, namun dari hasil laporan di Kecamatan Sandubaya, yang merupakan wilayah pendistribusian paket elpiji bersubsidi tahap pertama, ditemukan ada ratusan kompor rusak.

Sementara dari kecamatan lain belum ada laporan secara resmi, namun ia memperkirakan masalah kerusakan paket elpiji bersubsidi juga dialami warga lainnya.

Wartan mengatakan, pihaknya memaklumi kondisi Pertamina yang belum bisa melakukan penggantian terhadap paket elpiji bersubsidi tersebut karena jumlah yang rusak mencapai ratusan unit.

"Kami maklumi, Pertamina pasti sudah berupaya untuk melakukan penggantian. Memang jumlah kompor yang rusak tidak satu atau dua unit, tetapi mencapai ratusan unit," ujarnya.

Terkait dengan rencana Pertamina menghentikan penyaluran minyak tanah bersubsidi, Wartan menegaskan, bahwa rencana itu belum dilakukan, sehingga masyarakat tidak perlu resah.

"Pertamina belum menghentikan penyaluran minyak tanah bersubsidi meskipun pendistribusian paket elpiji sudah dilakukan di Kota Mataram," ujarnya.

Data Diskoperindag Kota Mataram tercatat, total penerima paket paket tabung gas bersubsidi kemasan tiga kilogram sebanyak 39.435 rumah tangga miskin (RTM) dari 77.677 RTM yang diusulkan Pemerintah Kota Mataram.

RTM penerima bantuan pemerintah tersebut terdiri dari 38.826 rumah tangga dan 609 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
(ANT)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011