Jakarta (ANTARA News) - Kongres PSSI dengan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015 di Solo, 9 Juli 2011 menghabiskan dana sekitar Rp2,5-3 miliar.

"Memang dana yang dibutuhkan lebih besar dari kongres sebelumnya. Jadi butuh transparansi," kata pelaksana tugas Sekjen PSSI Joko Driyono di Jakarta, Selasa.

Kongres PSSI sebelumnya yaitu di Hotel Sultan Jakarta, 20 Mei lalu yang berangkhir "deadlock" menghabiskan dana sekitar Rp2 miliar.

Menurut dia, pengadaan dana sebesar itu merupakan tanggung jawab PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia yang diambil dari sumber-sumber dana yang bisa dipertangungjawabkan.

Dana besar ini, kata dia, digunakan untuk operasional mulai dari biaya pelaksanaan kongres hingga biaya akomodasi seluruh peserta selama mengikuti kongres di Solo nanti.

"Yang jelas penggunaan dana harus transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," kata pria yang juga CEO PT Liga Indonesia itu.

Sementara itu, Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar saat ditanya kesiapan dalam menggelar kongres PSSI di Solo Jawa Tengah mengaku telah berjalan sesuai dengan rencana.

"Panitia lokal telah menyiapkan dengan baik termasuk lokasi kongres beserta pendukungnya. Apresiasi pemerintah Surakarta-pun sangat luar biasa," katanya usai pertemuan dengan perwakilan AFC.

Menurut dia, panitia lokal yang didukung penuh pemerintah Kota Surakarta juga mempersiapkan kegiatan pendukung termasuk kesenian khas daerah tersebut mulai keroncong hingga jamuan makan malam bersama.

Sesuai dengan rencana Kongres PSSI dengan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015 dilaksanakan di The Sunan Hotel Solo, 9 Juli 2011.

Guna melancarkan jalannya kongres terutama dalam hal pengamanan, pihak panitia pun telah bekerja sama dengan aparat kepolisian. Adapun total personel yang akan diturunkan kurang lebih 1.200 orang dan ditambah masyarakat suporter Indonesia.(*)

(T.B016/F002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011