Kendari (ANTARA News) - Peserta kawin massal di bawah laut yang akan memeriahkan puncak ancara pembukaan Sail Wakatobi Belitong di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Agustus 2011, sebanyak 34 pasangan.

"Pasangan itu sudah mendaftarkan diri ke Panitia Sail Wakatobi Belitong untuk menjadi peserta kawin massal di bawah laut pada puncak pembukaan Sail di Wakatobi nanti," kata Bupati Wakatobi, Hugua di Kendari, Selasa.

Menurut Hugua, pasangan peserta kawin massal tersebut terdiri dari penyelam Indonesia sebanyak 30 pasangan, dan dari luar negeri empat pasangan.

"Di antara pasangan itu, ada yang sudah menikah lebih dahulu, tinggal merayakan pernikahannya di bawah laut, dan ada juga yang baru menikah," katanya.

Selain kawin massal di bawah laut, puncak kegiatan Sail Wakatobi juga dimeriahkan dengan pengibaran bendera merah putih di bawah laut Pantai Desa Sombu, bertepatan dengan detik-detik peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agusutus 2011.

Pengibaran bendera tersebut, kata dia, akan dilakukan oleh para penyelam dari berbagai negara peserta Sail Wakatobi Belitong yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang.

"Peserta pengibar bendera itu rata-rata sudah berpengalaman mengibarkan bendera di bawah laut pada perayaan Sail -Sail sebelumnya seperti Manado dan Banda," katanya.

Meski demikian ujar Hugua sebelum hari-H pengibaran bendera, para peserta harus lebih dahulu melakukan latihan bersama, sehingga saat bendera dikibarkan tidak ada kekeliruan atau kesalahan.

Menurut Hugua pembukaan kegiatan Sail Wakatobi Belitong yang dipusatkan di Pantai Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Ny. Ani Bambang Yudoyono serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

Selain membuka kegiatan, di Wakatobi Kepala Negara juga akan meresmikan pengoperasian Sekolah Perikanan Internasional.

"Sekolah perikanan yang akan diresmikan oleh kepala negara itu, merupakan yang pertama dibangun di kawasan Asia," katanya. (*)
(ANT-227/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011