Yogyakarta (ANTARA News) - Okupansi hotel berbintang dan melati di kawasan Malioboro yang menjadi jantung pariwisata Kota Yogyakarta selama libur panjang sekolah mencapai 100 persen.

"Kenaikan hunian hotel di kawasan Malioboro dan juga hotel-hotel lain yang tersebar di DIY pada libur panjang sekolah ini sudah terjadi sejak satu pekan lalu, tertinggi adalah di Malioboro yang bisa mencapai 100 persen," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Dedy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, secara rata-rata tingkat hunian hotel di DIY selama musim libur sekolah mencapai 60-80 persen yang terjadi sejak satu pekan terakhir dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga awal Juli.

Peningkatan hunian hotel tersebut, lanjut Dedy yang juga menjadi Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) terkait erat dengan adanya sejumlah kegiatan yang digelar di Yogyakarta selain tetap mengunjungi beberapa objek wisata.

"Adanya berbagai kegiatan yang digelar bersamaan dengan libur panjang sekolah seperti Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) dan kegiatan kesenian lainnya, turut mendongkrak kunjungan wisatawan," ujarnya.

Taman Pintar, lanjut dia, juga masih menjadi magnet bagi wisatawan ke Kota Yogyakarta meskipun telah ada wisatawan yang mulai menyukai wisata minat khusus seperti wisata petualangan yakni susur goa dan pantai di Kabupaten Gunung Kidul.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) DIY Edwin Ismedi Hima mengatakan, meskipun ada peningkatan jumlah wisatawan ke Yogyakarta selama libur sekolah, namun pihaknya akan terus melakukan promo wisata hingga akhir tahun.

"Harapannya, target kunjungan wisatawan ke DIY selama 2011 baik domestik atau manca negara dapat terpenuhi," katanya.

Selama libur panjang sekolah, lanjut dia, masih didominasi wisatawan domestik yang berasal dari Jakarta atau Bandung, sedang wisatawan manca negara lebih banyak berasal dari Malaysia.

Ia memperkirakan, puncak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta akan terjadi pada 2-7 Juli. (E013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011