Surabaya (ANTARA News) - Banjir bercampur lumpur yang melanda kawasan Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jatim, pada Sabtu malam (21/1) mulai surut, Minggu pagi (22/1), kendaraan sudah bisa melintas kawasan yang merupakan jalur utama lalu lintas Jawa-Bali, lewat Pantai Utara (Pantura). Tito Martanto, seorang wiraswasta asal Surabaya yang mengajak keluarganya berlibur ke Bali, Minggu, kepada ANTARA melalui telepon selulernya mengemukakan bahwa kawasan Besuki sudah bisa dilalui kendaraan bermotor. "Sudah tuh, sudah bisa lewat. Saya melintas Besuki tadi pagi (Minggu, 22/1)," ungkapnya seraya menjelaskan bahwa ia bersama istri dan dua anaknya berlibur ke Pulau Dewata menggunakan kendaraan pribadi --jenis MPV--, terkait libur sekolah selama sepekan. Seperti diberitakan, hujan deras melanda kawasan di Timur Jatim tersebut, terjadi Sabtu malam selama enam jam lebih mulai pukul 19.00 WIB, mengakibatkan enam Desa di Besuki dilanda banjir. Enam Desa terkenang air itu ialah Desa Bloro, Langkap, Pesisir, Widoropayung, Kalianget serta Desa Besuki. Banjir terjadi akibat sungai Lubawang tidak mampu menampung curahan hujan deras, sehingga air bercampur lumpur dari longsoron Bukit Kumbang meluap mengenangi setinggi satu sampai dua meter seribuan rumah di enam Desa tersebut. Belum diperoleh informasi bencana tersebut menimbulkan korban jiwa atau warga yang tertimbun maupun luka-luka. Dapat dipastikan kerugian meteri cukup besar, termasuk beberapa jembatan yang putus, salah satunya jembatan Wringinanom yang baru selesai dibangun tahun 2005.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006