Jakarta (ANTARA News) - Permintaan kredit perbankan pada triwulan I tahun 2006 diperkirakan akan meningkat lagi setelah pada triwulan IV tahun 2005 mengalami penurunan dari permintaan pada triwulan III tahun 2005 sebesar 64,6 persen menjadi 0,5 persen pada triwulan IV 2005. Hasil Survey Kredit Perbankan Bank Indonesia (BI) yang diperoleh di Jakarta, Minggu, memperkirakan bahwa permintaan kredit perbankan akan meningkat menjadi 33,1 persen dari peningkatan permintaan pada triwulan IV 2005 yang hanya 0,5 persen. Penurunan permintaan kredit perbankan oleh masyarakat terjadi pada semua kelompok bank kecuali kelompok bank menengah yang mengalami peningkatan sebesar 11,8 persen. BI melakukan survey kredit perbankan dengan menghimpun dan mengolah data dari bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Dari total permintaan kredit itu, permintaan kredit baru selama triwulan IV 2005 mengalami penurunan sangat signifikan dari posisi peningkatan sebesar 64,8 persen pada triwulan III 2005 menjadi -9,3 persen pada triwulan IV 2005. Tingginya tingkat suku bunga kredit menjadi faktor utama penyebab turunnya permintaan kredit baru. Penurunan kredit terjadi pada semua kelompok bank dengan penurunan terbesar pada kelompok bank menengah sebesar -16,2 persen. Namun BI memperkirakan pada triwulan I 2006, permintaan kredit baru akan meningkat sebesar 33,1 persen dibanding triwulan IV 2005 yang mencapai -9,3 persen. Peningkatan itu didorong oleh meningkatnya kebutuhan nasabah untuk pembiayaan dan kondisi ekonomi yang diperkirakan akan lebih baik. Sementara itu permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada pada triwulan IV 2005 juga menunjukkan penurunan dibanding triwulan III 2005. Permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada pada triwulan III 2005 mencapai 37,5 persen sementara pada triwulan IV 2005 mencapai -2,1 persen. Tingginya tingkat suku bunga diperkirakan menjadi faktor utama penyebab turunnya permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada. Namun BI memperkirakan permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada pada triwulan I 2006 akan meningkat sebesar 43,1 persen dibanding pada triwulan IV 2005 yang mencapai -2,1 persen. Persetujuan pemberian kredit pada triwulan IV 2005 juga mengalami penurunan dari 47,5 persen menjadi hanya 11,3 persen. Terjadinya penurunan diperkirakan karena tingginya resiko usaha nasabah dan kondisi ekonomi yang belum memadai. Namun BI memperkirakan pada triwulan I 2006, persetujuan kredit akan meningkat dari 11,3 persen menjadi 46,0 persen. Peningkatan itu didorong oleh rasio kecukupan modal bank yang meningkat, prospek usaha nasabah yang membaik, dan kondisi ekonomi yang juga membaik. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006