Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Mahasiswa Indonesia (Lisuma Indonesia) meminta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan kinerjanya.

Sekretaris Jenderal Lisuma Indonesia, Dhika Yudhistira mengungkapkan Kementerian ESDM dibawah kepemimpinan Darwin Z Saleh masih belum terlihat peningkatan kinerjanya.

"Produksi minyak dan energi dalam negeri kian mengkhawatirkan," katanya di Jakarta, Kamis.

Ia mencontohkan, pembatasan BBM bersubsidi dan penemuan energi alternatif hanya jadi jargon yang dianggap tidak efektif menekan upaya penghematan energi dan APBN.

Dhika Yudistira juga mempertanyakan Peraturan Pemerintah No 42 Tentang BP MIGAS  yang saat ini menuai kontroversi karena usulan deputi yang diusulkan oleh BP MIGAS ditolak dari Kementerian tersebut.

Padahal, PP tersebut menyebutkan jika Wakil BP MIGAS dan Deputi diangkat oleh Menteri dan diusulkan oleh Kepala BP MIGAS. Dari tiga nama yang diusulkan, hanya satu nama yang diangkat, sisanya diangkat tanpa usulan Kepala BP MIGAS.

Dhika menilai proses tersebut tidak sesuai hukum dan harus segera dibatalkan demi tegaknya aturan.

Sementara Aswin Suhendra, Wakil Presiden BEM UIN Jakarta menilai kebijakan Kementerian ESDM mengangkat Deputi BP Migas tanpa melalui usulan sesuai PP No 42 dapat menjadi preseden buruk pengelolaan lembaga yang mengatur teknis urusan minyak dan gas Indonesia.(*)
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011