Mataram (ANTARA News) - Banjir dan tanah longsor melanda dua kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Sabtu kemarin menyebabkan sedikitnya enam orang meninggal dunia, ratusan rumah hancur dan hanyut serta ribuan warga mengungsi. Wartawan ANTARA di Mataram Senin melaporkan, tiga dari enam korban meninggal dunia itu adalah dua warga Kecamatan Sambelia dan satu bayi dari Kab. Sumbawa yang ketiganya tewas akibat tanah longsor. Tiga korban tewas lainnya merupakan korban tanah longsor di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun yang menerjang dan menimbun sedikitnya 15 rumah. Sementara bencana banjir bandang di dua kecamatan di Sumbawa menyebabkan sedikitnya 80 rumah rusak berat, 467 rusak ringan sehingga 1.330 warga atau sekitar 3.000 jiwa kehilangan tempat tinggal. Pada Jumat hingga Sabtu malam sebagian wilayah NTB diguyur hujan deras yang mengakibatkan terjadinya banjir, namun yang paling parah diterjang banjir bandang adalah wilayah Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Informasi Posko Sambelia, jumlah korban yang berhasil dievakuasi hingga Senin tercatat 2.754 orang yang ditampung di tujuh posko. Di Posko I Aula Kantor Camat Sambelia sebanyak 230 orang, Posko II (SDN 1) 833 orang, Posko III (SDN 7) 588 orang, Posko IV (SMA 1) 333 orang, Posko V (Masjid Baiturrahman) 100 orang, Posko VI (SMP1) 420 orang dan Posko VII (SDN Dasan Bagek) sebanyak 250 orang.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006