Lumajang (ANTARA News) - Gempa guguran Gunung Semeru yang setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) akibat longsornya material vulkanik kawah Jonggring Saloka mengeluarkan lava pijar dan letusan.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Liswanto, Minggu, mengatakan bahwa gempa guguran tersebut tercatat dalam seismograf PPGA di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Dalam 24 jam terakhir, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu diguncang gempa guguran sebanyak satu kali, namun masih dalam batas kewajaran gunung api yang berstatus waspada," tuturnya, saat dihubungi ANTARA per telepon.

Menurut dia, seismograf juga mencatat aktivitas Gunung Semeru selama 24 jam terakhir, yakni gempa tektonik jauh sebanyak empat kali dan embusan asap sebanyak 20 kali dengan jarak 500 hingga 600 meter.

"Kalau terdengar suara letusan berarti ada material vulkanik dalam gempa guguran dan tektonik jauh itu, namun tidak membahayakan warga, karena jarak pemukiman dengan puncak Semeru cukup jauh. Ketika ada letusan agak kuat, kubah lava tersebut berguguran," paparnya.

Ia menjelaskan, Gunung Semeru memiliki karakteristik yang berbeda dengan gunung api lainnya yakni mengeluarkan letusan setiap beberapa menit sekali, namun saat ini letusan yang dikeluarkan Semeru berkisar satu jam sekali.

"Status Semeru masih tetap Waspada (Level II), sehingga masyarakat tidak boleh beraktivitas di radius 4 kilometer dari puncak Semeru," katanya, menambahkan.

Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Lumajang, Rochani, secara terpisah mengatakan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan PPGA di Gunung Sawur terkait dengan perkembangan aktivitas Gunung Semeru.

"Saya imbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan isu yang meresahkan karena sempat tersebar informasi bahwa Semeru meletus, itu tidak benar karena Satlak PB selalu memantau perkembangan aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu," katanya menjelaskan.

Apabila ada informasi peningkatan aktivitas Semeru, lanjut dia, Satlak PB Lumajang segera melakukan koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa yang memiliki wilayah di lereng Gunung Semeru untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
 (T.ANT-070/E011)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011