Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan memutuskan menutup sementara Bandara Sam Ratulangi di Manado akibat debu vulkanik letusan Gunung Soputan.

"Karena debu vulkanik Gunung Soputan, maka sejak pukul 04.24 UTC sampai 07.00 UTC atau 12.24 Wita- 15.00 WITA, Bandara Sam Ratulangi Manado ditutup," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, saat dihubungi di Jakarta, Minggu siang.

Bambang Ervan menjelaskan instruksi penutupan ini muncul, setelah sebelumnya pemerintah melalui Ditjen Perhubungan Udara mengeluarkan notam atau notice to airmen (catatan untuk penerbang) bernomor A0868/11.

Namun Bambang tidak menjelaskan secara rinci sampai kapan penutupan ini akan dilakukan.

Bambang hanya mengatakan perusahaan penerbangan yang biasa menerbangi bandara Sam Ratulangi ini dapat mengalihkan pendaratannya ke bandara terdekat lainnya seperti Palu, Kendari, Makassar.

Sementara itu, sejumlah pesawat dari berbagai maskapai tertahan di bandara itu karena sudah sempat mendarat.

Satu pesawat Garuda Indonesia GA 600 jenis Boeing 737 klasik tertahan di Bandara Sam Ratulangi setelah sempat mendarat di bandara itu pada Minggu pagi.

"Pesawat ini seharusnya melanjutkan penerbangan ke Ternate," kata Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk, Pujobroto.

Begitu juga dengan pesawat Sriwijaya Air yang sempat mendarat dari Makassar pada Minggu pagi, juga tertahan di bandara itu.

Pujobroto mengakui, pesawat dengan nomor penerbangan GA 600 dan berkapasitas 124 penumpang ini berangkat dari Jakarta pukul 05.40 WIB dan tiba di Manado pukul 10.00 WITA.

"Pesawat GA 600 akhirnya tertahan karena adanya larangan terbang melalui Notam sudah dikeluarkan akibat letusan Gunung Soputan yang mulai sejak pukul 07.00 WIB," katanya.

(ANT.E008)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011