Diplomat karir Kyaw Win, 59 tahun, telah ditempatkan di Washington sejak 2008 dan membelot karena para pemimpin Myanmar tak bersedia untuk melonggarkan cengkeraman mereka pada kekuasaan, kata kantor-kantor berita.
Pejabat Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai mengatakan, pihaknya tidak perlu mengomentari kasus-kasus suaka seperti itu.
"Pejabat militer senior mengkonsolidasikan cengkeraman mereka di kekuasaan dan berusaha untuk membasmi suara demokrasi," kata Win seperti dikutip oleh Radio Free Asia.
Dia mengatakan bahwa ancaman terhadap pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi "harus dianggap serius."
Win, yang bertugas di empat ibu kota lain selama 31 tahun sebagai diplomat, adalah wakil kepala misi Myanmar kedua yang mencari suaka di Washington.
Mantan Mayor Aung Lynn Htut juga meminta suaka politik pada Maret 2005, kata Radio Free Asia, yang menyiarkan berita dalam sembilan bahasa Asia Timur.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011
