New York (ANTARA News) - Timor Leste kembali meminta perpanjangan dukungan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setelah mandat UNOTIL berakhir Mei mendatang, terutama untuk membantu persiapan negara tersebut menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 2007. Permohonan tersebut disampaikan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao dalam sidang Dewan Keamanan PBB di New York, Senin, untuk mengevaluasi pelaksanaan mandat UNOTIL (kantor PBB di Timor Leste). Xanana mengakui bahwa ada kemajuan yang sangat signifikan dengan adanya dukungan UNOTIL tersebut. Namun ia mengingatkan bahwa setelah mengalami kehancuran akibat kerusuhan tahun 1999, Timor Leste masih harus berjuang untuk melakukan konsolidasi, membangun infrastruktur, menciptakan lapangan kerja, dan juga membangun demokrasi melalui Pemilu. "Tahun ini kita akan melihat aktivitas politik di Timor Leste menjelang Pemilu 2007 untuk memilih anggota parlemen dan presiden," kata Xanana. Oleh sebab itulah ia mengharapkan dukungan internasional agar keperluan penting untuk menyukseskan proses demokrasi itu dapat terpenuhi. Kepada Dewan Keamanan PBB Xanana mengusulkan didirikannyga Kantor Politik Khusus PBB di Timor Leste. Kantor khusus itu antara lain meliputi komponen bantuan teknis dan logistik bagi pemerintah, penasehat sipil, dan bantuan pengamanan untuk mengantisipasi jika terjadi ketegangan. Sementara itu negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB dalam sidang tersebut umumnya juga mengakui pentingnya dukungan bagi Timor Leste yang akan melaksanakan Pemilu tersebut. "Dukungan PBB untuk Pemilu Timor Leste sangat penting. Khususnya dalam bantuan teknis, pendidikan bagi pemilih dan juga sistem monitoring," kata kuasa usaha Wakil Tetap Australia untuk PBB Frances Lisson.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006