Jakarta (ANTARA News) - PT Atlas Energi Resources berencana melepas sekitar 17 persen sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada semester dua tahun ini.

"PT Atlas Energi Resources akan melepas sekitar 17 persen saham ke publik," ujar Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, perusahaan itu telah menunjuk UBS Securities dan PT Indo Premiere Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Saat ini, kata dia, pihak BEI tengah melakukan evaluasi terhadap proses penawaran umum saham perdana perusahaan tambang itu. Namun, pihak bursa belum dapat menjelaskan lebih jauh mengenai izin pra efektif IPO PT Atlas Energi Resources itu akan diberikan.

"Kita belum tahu kapan ijin efektifnya diberikan, kita masih sedang review," ujar dia.

Seperti diketahui, PT Atlas Energi Resources merupakan perusahaan tambang yang memiliki operasional tambang di Kalimantan Timur, Sumatra Selatan dan Papua.

Sebelumnya, 10 emiten telah mencatatkan saham perdana di BEI hingga semester pertama 2011 antara lain, PT Megapolitan Development Tbk (EMDE), PT Martina Bertho Tbk (MBTO), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Selain itu, PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ), PT HD Finance Tbk (HADE), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), dan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA).

Analis Anugerah Securindo Indah, Viviet S Putri mengatakan, perusahan yang bergerak dalam bidang pertambangan merupakan perusahaan yang mempunyai prospek positif.

"Bisnis energi merupakan bisnis yang menjanjikan, karena bisnis itu sangat dibutuhkan bagi pembangunan serta infrastruktur. Namun saya belum dapat menilai lebih jauh karena masih minimnya data dari perusahaan tersebut," kata dia.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011