Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp7,5 triliun dari lelang enam seri surat utang negara pada Selasa atau lebih tinggi dari jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp7 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menyebutkan, penawaran yang masuk sebesar Rp32,01 triliun.

Jumlah yang dimenangkan sebesar Rp7,5 triliun akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan APBN 2011.

Rincian jumlah Rp7,5 triliun terdiri atas SPN20111006 sebesar Rp1,40 triliun. SUN ini memiliki imbal hasil/harga rata-rata tertimbang 4,63 persen dan akan jatuh tempo 6 Oktober 2011 serta tanggal penerbitan 7 Juli 2011.

SPN20120706 sebesar Rp1,30 triliun dengan imbal hasil/harga rata-rata tertimbang 5,21 persen, akan jatuh tempo 6 Juli 2012 dan diterbitkan 7 Juli 2011.

FR0053 sebesar Rp0,30 triliun dengan imbal hasil sebesar 7,46 persen, tingkat kupon 8,25 persen, tanggal penerbitan 7 Juli 2011 dan jatuh tempo 15 Juli 2021.

FR0056 sebesar Rp1,45 triliun dengan imbal hasil 8,19 persen, tingkat kupon 8,37 persen, penerbitan 7 Juli 2011 dan jatuh tempo 15 September 2026.

FR0054 sebesar Rp0,95 triliun dengan imbal hasil 8,62 persen, tingkat kupon 9,5 persen, terbit 7 Juli 2011, jatuh tempo 15 juli 2031.

FR0057 sebesar Rp2,10 triliun dengan imbal hasil 9,12 persen, tingkat kupon 9,50 persen, terbit 7 Juli 2011, jatuh tempo 15 Mei 2041.

Jumlah penawaran yang masuk untuk SPN20111006 sebesar Rp6,79 triliun dengan imbal hasil/harga tertinggi yang masuk 5,72 persen dan terendah 4,50 persen.

Penawaran yang masuk untuk SPN20120706 sebesar Rp8,39 triliun dengan imbal hasil/harga tertinggi yang masuk sebesar 6,00 persen dan terendah 5,19 persen.

Penawaran yang masuk untuk FR0053 sebesar Rp1,65 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,36 persen dan terendah 7,44 persen. Penawaran masuk untuk FR0056 sebesar Rp1,81 triliun dengan imbal hasil tertinggi 8,31 persen dan terendah 8,13 persen.

Penawaran yang masuk untuk FR0054 sebesar Rp7,83 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 9,25 persen dan terendah 8,60 persen. Penawaran yang masuk untuk FR0057 sebesar Rp5,55 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 9,41 persen dan terendah 9,03 persen.

(A039/A011)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011