Garut, (ANTARA News) - Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) bekerjasama dengan Yayasan Bina Pembangunan (YBP) menggelar seri lokakarya lapangan (field workshops) untuk wartawan dengan mengangkat topik soal sampah, pencemaran air, banjir, longsor dan kekeringan, termasuk masalah tata ruang. Direktur YBP, Ir Plarto Budi kepada pers, Senin (23/1) di Garut mengatakan, lokakarya itu akan digelar di Garut selama dua hari mulai 26 Januari mendatang dengan tujuan meningkatkan kepedulian pers tentang lingkungan hidup. Diharapkan kalangan wartawan yang mengikuti acara itu bisa memberikan kontribusi pemikiran yang brilian dan bernas dalam rangka menyelamatkan alam dan lingkungan yang kini kerap dilanda beragam bencana, termasuk lingkungan di kawasan Garut Selatan yang memiliki banyak titik lokasi rawan bencana tanah longsor dan banjir. Disebutkan, hari pertama lokakarya diawali dengan kunjungan dan diskusi lapangan di Desa Mandalasari Kecamatan Kadungora pada pukul 15.00 WIB, dilanjutkan malam harinya dengan diskusi pada salah satu hotel di Cipanas, sedangkan keesokan harinya dilakukan peninjauan dan diskusi lapangan di Desa Pasawahan mulai pukul 09.00 WIB. Sebelumnya para peserta akan melakukan peninjauan ke pintu air Manggarai dan bantaran sungai sekitarnya, kemudian seusai menggelar kegiatan di Kabupaten Garut, mereka akan meninjau tata ruang Kecamatan Pacet dan Sukaresmi Kabupaten Cianjur serta melanjutkan kegiatan peninjauan dan diskusi di Pasir Buncir Kabupaten Sukabumi. Kegiatan peninjauan dan diskusi, termasuk yang akan dilakukan di kaki Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur di Garut itu akan menampilkan pemandu dan pakar lingkungan dari KLH. Sementara itu Kepala Bagian Humas Setda Garut, Suherman mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan makalah untuk disajikan pada perhelatan itu. Menurut dia, penyelenggaraan "field workshops" yang digelar YBP bekerjasama dengan KLH sangat positif karena bernuansakan kepedulian terhadap kondisi lingkungan termasuk kebersihan, masalah sampah, pencemaran air, banjir, longsor, dan masalah kekeringan.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006