"Kartu kredit BNI tumbuh 27 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan industri dari 20 penerbit kartu kredit lainnya yang sebesar 11,9 persen," kata General Manajer BNI Card, Dodit W Purbodjakti, di Jakarta, Rabu.
Sementara untuk angka pemakaian kartu kredit, kartu kredit BNI tumbuh 45 persen menjadi Rp6,2 triliun dibanding posisi yang sama tahun lalu.
"Saya optimis sampai akhir tahun bisa mencapi Rp13 triliun - Rp14 triliun atau tumbuh sekitar 40 persen," kata Dodit.
Sedangkan untuk aset kartu kredit BNI, sampai Juni tumbuh 28 persen menjadi Rp3,6 triliun atau di atas rata-rata industri yang tumbuh minus berkat tingginya tingkat pembayaran cicilan kartu kredit yang mencapai 30-60 persen.
"Dari ketiga rasio tadi, kartu kredit BNI tumbu 2-3 kali rata-rata industri berkat produk yang memiliki fitur dan keuntungan yang sesuai harapan customer serta banyaknya program-program yang menarik," katanya.
Meski pertumbuhan kartu kredit melesat, Dodit mengatakan rasio kredit bermasalahnya tetap terjaga di posisi 2,1 persen di bawah rata-rata industri sebesar 2,8 - 3 persen.
"Kami yakin di semester 2 pertumbuhan kartu kredit BNI akan semakin pesat dan lebih tinggi dibandind semester 1," kata Dodit.
(ANT)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011