Jakarta (ANTARA News) - Tim gabungan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama Polda Jawa Tengah menangkap seorang lagi pengikut gembong teroris Noordin M.Top bernama Catur, warga Tlogosari Kulon, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. "Petugas berhasil menangkap Catur Senin (23/1) sekitar pukul 22.00 WIB di Semarang," kata Wakadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Polisi Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Selasa. Anton mengatakan, hingga sekarang Catur masih dimintai keterangan di Mapolda Jateng untuk mengetahui keterkaitannya dengan Noordin M.Top dan keterlibatannya dalam aksi terorisme di Tanah Air. Selain menangkap Catur, polisi akan memulangkan seorang tersangka bernama Ibnu, warga Semarang. Anton menjelaskan, pemulangan Ibnu dilakukan karena yang bersangkutan tidak memenuhi syarat-syarat untuk ditahan, sehingga yang bersangkutan akan dipulangkan dari Mapolda Jateng Selasa sore ini. "Namun demikian yang bersangkutan (Ibnu) tetap dikenai wajib lapor," tambah Anton. Sementara itu, Polda Bali kini juga menahan empat orang tersangka yang diduga kuat terlibat aksi teror yaitu M. Kholili alias Nadif alias Yahya, Anif Solchanudin alias Pendek, Abdul Aziz, dan Dwi Widiarto alias Wiwid alias Sigit alias Bambang. Kholili selama ini, lanjut Anton, ikut berperan menyembunyikan Doktor Azahari dan Noordin M Top sekaligus ikut merakit bom di Jalan Flamboyan, Batu, Jawa Timur. Sedangkan Anif Solchanudin ikut terkait mempersiapkan bom di Bali dan ikut menyembunyikan informasi mengenai keberadaan Azahari dan Noordin. Abdul Aziz juga ikut menyembunyikan Noordin M Top dan membuat wibesite tentang jihad untuk dipublikasikan. Sementara Wiwid terlibat pula dalam menyembunyikan Noordin, dan disebut-sebut membuat rekaman melalui handycham sebelum peristiwa bom Bali II, 1 Oktober 2005. "Keberadaan Noordin sampai saat ini selalu berpindah-pindah di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Petugas selalu mengikuti langkah-langkah dia," katanya. Dalam kesempatan itu juga, Anton menyebutkan keterlibatan Abu Sayyab alias Joko Wibowo yang diketahui memiliki sejata revolver SNB. Senjata ini dipinjamkan kepada Wawan dan Subur Sugiarto untuk merampok toko handphone di Pekalongan dan juga digunakan pelaku untuk menembak seorang pastur di Solo Jawa Tengah. Dengan demikian, sampai saat ini sudah 11 orang yang diduga kuat sebagai pelaku terorisme yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006