Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tim "Cikal" Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tim pertama dari 95 tim peserta lomba kendaraan irit bahan bakar minyak (BBM) yang lulus uji keselamatan dan teknikal di hari pertama Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2011.

"Syukurlah kami bisa lolos. Awalnya agak kuatir juga karena safety and technical inspection SEM ketat dan detil sekali. Kendaraan kami sempat pecah ban ketika dibongkar dari peti pengapalan.

Untunglah kami cepat mencari ban pengganti, kata ketua tim Cikal dari ITB, Iwan Suminar dari siaran pers yang diterima di Sepang, Malaysia, Kamis.

Dijelaskannya, lolos dari uji keselamatan dan teknis menjadi suatu kelegaan tersendiri bagi semua tim peserta SEM Asia karena setidaknya kendaraan mereka sudah mendapat sertifikat kelayakan untuk masuk sirkuit.

Meskipun sudah tiba di Sepang, menurut dia, bukan serta merta kendaraan dapat langsung masuk sirkuit karena semua tim harus berjuang menghadapi serangkaian tes ketat yakni safety and technical inspection, dan slalom test yang akan menentukan lolos tidaknya kendaraan mereka masuk ke sirkuit .

Tidak hanya kendaraan yang diuji, para penguji juga mengetes secara lisan pengetahuan pengemudi dan pengemudi cadangan (reserved driver) mengenai keselamatan berkendara.

Tim yang akan uji teknikal akan menerima lembaran inspeksi yang diberi nama `Passport`. Passport sangat penting karena akan mencatat kualifikasi kendaraan.

Sementara itu, koordinator tim Nakoela dari UI, Dr. Ario Sunar Baskoro menjelaskan bahwa banyak yang mengira bahwa SEM sekedar lomba irit-iritan bahan bakar saja dan selesai.

"Padahal, ada serangkaian tes detil untuk aspek teknis, aspek keselamatan dan keamanan kendaraan yang kita harus dilalui untuk bisa masuk ke sirkuit, dan ini cukup sulit," ungkapnya.

Peserta Indonesia yang turut meramaikan SEM Asia 2011 ini diwakili 10 tim mahasiswa dari beberapa universitas di tanah air seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Peserta dari Indonesia ini menjadi bagian dari 95 tim dari 13 negara di Asia yang siap untuk unjuk kreatifitas dan inovasi di ajang Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2011, 6 - 9 Juli di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.

Sepuluh tim Indonesia tersebut adalah UI dengan dua kendaraan yaitu Nakeola (Prototype berbahan bakar bensin) dan Sadewa Urban berbahan bakar bensin).

Lalu, ITB dengan dua kendaraan yaitu Cikal Nusantara (Urban berbahan bakar bensin), Rakata (Prototype dengan bahan bakar etanol 100 persen)

Berikutnya, UGM dengan dua kendaraan, Semar Prototype (Prototype berbahan bakar bensin) dan Semar Urban (Urban berbahan bakar bensin) dan ITS dengan tiga kendaraan, Sapu Angin 3 (urban berbahan bakar bensin), Sapu Angin 4 (urban dengan bahan bakar biodesel) dan Sapu Angin 5 (prototype berbahan bakar bensin)

Serta tim Politeknik Negeri Pontianakl (Polnep) dengan satu kendaraan, Khatulistiwa Line (prototype berbahan bakar bensin).(*)

(T.N004/S006)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011