Yogyakarta (ANTARA News) - Revitalisasi Stasiun Tugu Yogyakarta diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan intensitas pemanfaatan lahan, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Konsep pengembangan dan pembangunan kawasan sub-Stasiun Tugu itu hendaknya mencakup tiga substansi dasar," katanya pada penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov DIY, Pemkot Yogyakarta, dan PT Kereta Api (Persero), di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, ketiga substansi dasar itu adalah perwujudan sumber daya, prospek ke depan, dan memiliki manfaat. Oleh karena itu, diperlukan studi kelayakan terutama untuk menarik investor sebagai kajian awal.

"Kami berharap dalam 12 bulan ke depan tim sudah bisa menghasilkan prastudi kelayakan yang memadai," kata Sultan.

Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api (Persero) Ignasius Jonan mengatakan pengembangan dan pembangunan kawasan sub-Stasiun Tugu yang terintegrasi dengan Malioboro tidak mengubah bangunan stasiun sebagai benda cagar budaya (BCB).

"Namun demikian, pengembangan dan pembangunan kawasan sub-Stasiun Tugu itu diharapkan bisa meningkatkan fasilitas layanan kepada pengguna jasa kereta api," katanya.

Ia mengatakan di wilayah DIY pertumbuhan penumpang yang menggunakan jasa kereta api naik sekitar 10-17 persen setiap tahun. Dengan kondisi tersebut Stasiun Tugu yang ada saat ini tidak akan cukup menampung penumpang.

"Dengan demikian, harus dilakukan pengembangan terpadu dengan pemerintah daerah, termasuk membuka peluang yang luas untuk investor," katanya.

Kepala Stasiun Tugu Yogyakarta Asdo Artrivianto mengatakan revitalisai stasiun itu akan meliputi dua titik yakni bawah dan atas.

Untuk kawasan bawah tanah akan dibuat area parkir yang bisa menampung sekitar 1.800 kendaraan roda empat, sedangkan pada bangunan atas akan dimanfaatkan untuk "meeting point" kawasan perkantoran dserta mal.

"Pembangunan diharapkan bisa segera dimulai paling lambat pada 2012, dan ditargetkan selesai pada 2014. Untuk studi kelayakan telah dimulai sejak 2007, dan diharapkan secepatnya semua konsep bisa terealisasi," katanya.

Penandatanganan nota kesepahaman dalam pengembangan dan pembangunan kawasan sub-Stasiun Tugu tersebut dilakukan Gubernur DIY, Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto, dan Dirut PT Kereta Api (Persero).(*)

(L.B015*H010/M008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011