Jakarta (ANTARA News) - Mapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, telah mengungkap penyebab tewasnya mantan jurnalis Koran Sentana, Tommy (27), yang ditemukan membusuk di bangunan parkir lantai 3 proyek Central Park, Tower A Tanjung Duren Selatan.

Kanit Reskrim Mapolsek Tanjung Duren, AKP Johari Bule, Selasa, mengatakan, berdasarkan otopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Tommy yang merupakan warga Jalan Jelambar Barat IIB Gang Y-1 No 76 RT 005/011 Jelambar Baru, Grogol, Jakarta Barat itu terbukti tewas akibat dibunuh.

"Setelah diotopsi, tubuh korban ditemukan sejumlah luka memar di bagian punggung dan dada," kata Johari Bule di Mapolsek Tanjung Duren.

Selain itu, katanya, ada bekas pukulan benda di tempurung kepala bagian belakang dan kaki korban patah.

Mengenai identitas korban sebagai jurnalis, Johari Bule menambahkan korban memang pernah bekerja sebagai jurnalis di Koran Sentana.

"Berdasarkan kesaksian kerabat korban dulu memang pernah bekerja di sana, tapi sudah mengundurkan diri pada beberapa bulan yang lalu," katanya.

Setelah hasil visum keluar dan menjadi bukti penyebab korban tewas karena dibunuh, pihaknya langsung memburu pelaku pembunuhan tersebut.

"Langkah awal kami untuk menangkap pelakunya, kita telah menanyakan saksi-saksi mengenai kegiatan korban sebelum ditemukan tewas," lanjutnya.

Sebelumnya, tubuh Tommy ditemukan terbujur kaku dan membusuk pada Kamis 7 Juli lalu di bangunan parkir lantai 3 proyek Central Park, Tower A Tanjung Duren Selatan.

Di dekat tubuhnya ditemukan identitas berupa kartu pers dari Harian Sentana. Melihat kondisinya, Tommy diperkirakan sudah tewas dibunuh lebih dari tiga hari.

Tubuh pria nahas ini ditemukan pertama kalinya oleh Syahrul (27). Kala itu, Syahrul mencium bau tak sedap. Karena penasaran Syahrul mencari asal bau tersebut. Dia terkejut ketika mendapati bau itu berasal dari tubuh pria yang sudah terbujur kaku dalam posisi terlentang.

Petugas yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi kejadian. Hasil pemeriksaan sementara ketika tidak ditemukan adanya bekas-bekas penganiayaan di tubuhnya.
(ANT-009)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011