Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah harus bertindak tegas terhadap Presiden Timor Leste Xanana Gusmao yang menyampaikan laporan yang mendiskreditkan Indonesia kepada Sekjen PBB, Kata Ketua DPR Agung Laksono. "Perlu langkah strategis dan diplomasi tinggi untuk memenangkan citra Indonesia di forum PBB. Langkah itu akan dipantau DPR," katanya kepada pers, di Jakarta, Rabu. Menurut Agung, akhir-akhir ini DPR memprihatinkan langkah-langkah yang dilakukan Presiden Timor Leste yang memberi laporan mengenai hasil kerja Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor Leste kepada Sekjen PBB Kofi Annan di New York. Dalam laporan itu, kata Agung, disebutkan bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap 183 ribu warga Timor Leste selama wilayah itu berada di bawah Republik Indonesia 1975-1999. Menurut Agung, langkah Xanana itu untuk mengalihkan perhatian atas terjadinya insiden penembakan tiga warga sipil Indonesia oleh Polisi Perbatasan Timor Leste beberapa waktu lalu. Dalam menanggapi insiden itu, kata Ketua DPR, Pemerintah RI dan DPR telah bereaksi keras dengan tuntutan agar kasus itu diusut segera dan Presiden Xanana menyatakan minta maaf kepada rakyat Indonesia. Agung menyesalkan bahwa Xanana bukannya meminta maaf atas tragedi penembakan tiga warga RI itu tapi malah bermanuver ke PBB dan membuat isu baru dengan melaporkan kasus masa lalu. "Langkah Xanana itu benar-benar tidak pantas, tidak bersahabat, dan bertolak belakang dengan pernyataannya beberapa waktu lalu yang menghendaki terjadikan rekonsiliasi antara rakyat Indonesia dan Timor Leste," kata Ketua DPR.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006