"Saya tidak tahu persis bentuk paket tersebut karena tidak boleh mendekat oleh polisi yang telah mengamankan lokasi. Petugas PPKA hanya mengatakan bahwa pada paket yang terbungkus rapi tersebut hanya tertulis Stasiun Kroya tanpa ada nama pengirim, mungkin kalau ditujukan ke perseorangan, kami tidak akan curiga," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga tidak tahu dari mana paket tersebut berasal.
"Kami hanya tahu paket itu dibawa KA Turangga yang datang dari Surabaya. Tapi di stasiun mana paket itu dinaikkan, kami tidak tahu pasti," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan, keberadaan paket mencurigakan tersebut tidak mengganggu perjalanan KA maupun kelancaran arus penumpang.
Seorang tukang ojek di Stasiun Kroya, Nanang mengaku khawatir terhadap paket mencurigakan tersebut.
"Saya dan warga sekitar khawatir kalau paket tersebut berisi bom. Apalagi ditempatkan di ruang PPKA," katanya.
Meskipun tidak tahu bentuknya, dia mengatakan, paket mencurigakan tersebut diturunkan dari ruang restorasi KA Turangga.
Sementara itu, Tim Jibom yang tiba di Stasiun Kroya sekitar pukul 05.30 WIB segera masuk ke ruang PPKA yang telah dipasang garis polisi oleh petugas dari Polres Cilacap.
Petugas Jibom yang dilengkapi dengan peralatan pendeteksi bom segera memasukkan paket mencurigakan ke dalam drum disposal.
Setelah situasi dinilai aman, Tim Jibom segera meninggalkan Stasiun Kroya dengan membawa paket mencurigakan tersebut. (ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011