Jakarta (ANTARA News) - Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), M Jusuf Rizal meminta Partai Demokrat berhati-hati dalam menentukan bakal calon (balon) gubernur Aceh di Pemilukada Aceh.

"Demokrat harus berhati-hati khususnya harus dapat memilih figur yang bersih di Pemilukada Aceh," kata Jusuf Rizal di Jakarta, Rabu.

Jusuf mencontohkan, keinginan Demokrat untuk mendukung Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar sebagai calon Gubernur Aceh untuk periode 2011-2016, melalui Pemilukada 14 November mendatang harus dipikirkan secara mendalam.

"Sekecil apapun masukan masyarakat tentang kredibilitas cagub harus menjadi pertimbangan. Lebih baik Partai Demokrat memilih calon yang benar-benar bersih, tidak sedang disoroti kasus dugaan korupsi," tegasnya.

Melihat dinamika politik di Aceh, Jusuf mengingatkan jangan sampai Demokrat melakukan kesalahan dalam memilih calon yang akan menambah beban partai dikemudian hari.

Sebelumnya diberitakan, dugaan keterlibatan M Nazar muncul setelah LSM GeRAK Aceh melaporkan Gubernur Aceh (Irwandi Yusuf) dan Wakil Gubernur (M Nazar), ke KPK terkait dugaan korupsi APBA.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto mengatakan, akan menindaklanjuti laporan dugaan korupsi dari LSM Gerak Aceh tentang dugaan korupsi itu menyeret sejumlah pimpinan daerah di Aceh.

"Laporannya pasti ditindaklanjuti. Makin lengkap buktinya makin cepat kita proses. Akan ditelusuri semua detail yang dilaporkan," kata Bibit Samad Rianto pada (25/3).

LSM antikorupsi Gerak Aceh pada (23/3) melaporkan dua dugaan kasus korupsi ke KPK. Pertama, soal pembayaran proyek luncuran tahun 2008 yang tidak dianggarkan dalam APBA tahun 2009 senilai Rp 490,4 milyar. Satu lagi soal Dana kerja Gubernur/Wakil Gubernur yang tidak jelas prosedur dan mekanisme pertanggungjawaban anggarannya, kata Dewan Presidium Gerak Aceh Akhirudin.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011