Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Republik Indonesia (RI) untuk Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) RI-Timor Timur membatalkan kunjungannya ke Dili pada pekan ini sebagai bentuk kepekaan terhadap reaksi rakyat Indonesia menanggapi laporan Xanana Gusmao kepada Sekjen PBB Kofi Annan. "Kita harus peka terhadap apa yang menjadi mood dan opini publik di Indonesia. Kami sudah memberitahukan ke Dili," kata Ketua KKP RI-Timor Timur (Timtim) dari Indonesia, Benjamin Mangkudilaga SH, di Jakarta, Rabu. Akibat pembatalan tersebut, menurut dia, rencana pihaknya diterima Presiden Timtim, Xanana Gusmao, di Dili pada 30 Januari 2006 pun batal. Menurut Benjamin, seharusnya delegasi RI berangkat ke negara kecil yang pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 1976-1999 itu pada 28 Januari 2006. Ia mengatakan, pihaknya mengerti bahwa laporan Commisao de Acqhimento Verdade e Reconsiliacao (CAVR) harus disampaikan ke Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kofi Annan, karena pembentukan Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi Timtim disponsori oleh perwakilan PBB. Namun, pihaknya tidak mengira apa yang dilaporkan CAVR itu mendapat reaksi keras rakyat Indonesia. Tim KKP Indonesia, antara lain beranggotakan Wisber Louis, Petrus Turang, Agus Widjojo dan Ahmad Ali. Hanya saja, ia menegaskan, pembatalan kunjungan ke Dili itu tidak mempengaruhi pertemuan KKR Indonesia-Timtim dengan agenda pembahasan "jadwal kegiatan" di Denpasar, Bali, pada minggu pertama Februari 2006. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006