Washington (ANTARA News) - Gubernur bank sentral Amerika Serikat, Kamis mengatakan, bahwa default (gagal bayar utang) akan menjadi sebuah bencana "luka yang ditimbulkan sendiri" dan anggota parlemen harus mengindahkan peringatan penurunan peringkat dari lembaga pemeringkat.

Ketua Federal Reserve Ben Bernanke memperingatkan pertempuran berlarut-larut di Kongres tentang peningkatan batas atas (plafon) utang, kurang dari tiga minggu sebelum komitmen pengeluaran negara bisa memaksa itu ke dalam default, itu membahayakan reputasi kreditnya di peringkat teratas.

"Kami sudah melihat ancaman penurunan peringkat dari lembaga pemeringkat," Bernanke mengatakan kepada Komite Perbankan Senat, lapor AFP.

"Ini merupakan aset yang luar biasa dari Amerika Serikat - kualitas dan reputasi sekuritas Treasury kami - dan kami diuntungkan dari itu dengan suku bunga rendah," katanya dalam kesaksian setengah tahunannya kepada Kongres.

"Jadi saya akan mendesak Kongres untuk mengambil setiap langkah yang memungkinkan untuk menghindari defaulting (wanprestasi) pada utang atau bahkan menciptakan setiap probabilitas signifikan defaulting pada utang."

Pernyataannya muncul setelah Moody`s pada akhir Rabu memperingatkan bahwa mungkin pihaknya memangkas peringkat kredit triple-A AS karena meningkatnya prospek batas utang AS tidak akan dinaikkan tepat waktu untuk menghindari default.

Lembaga pemeringkat kredit China, Dagong, menggaungkan tindakan Moody`s pada Kamis dengan menempatkan utang negara AS pada pantauan penurunan peringkat.

China sejauh ini pemegang asing terbesar sekuritas Treasury AS (surat utang AS), sebesar 1,275 triliun dolar AS pada akhir April, menurut Departemen Keuangan.

Bernanke mengatakan default utang akan memicu krisis ekonomi yang besar dan berisiko resesi kedua.

"Ini akan menjadi luka yang ditimbulkan sendiri," katanya.

Plafon utang AS sekarang berdiri di 14,3 triliun dolar AS dan defisit anggaran diperkirakan mencapai 1,6 triliun dolar AS tahun ini. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011