Kapal itu sedang dalam perjalanan dari Bosasso di Somalia menuju Uni Emirat Arab (UAE), kata Hassan Farah Jamac, menteri perdagangan dan perindustrian Puntland kepada Reuters Kamis malam.
"Kapal itu mengangkut kambing dari Bisasso," kata Jamac.
"Kami meminta maaf atas perompakan itu. Pasukan kami kini sedang bersia-siap untuk menyelamatkan kambing-kambing itu dengan bantuan angkatan laut asing."
Ia tidak merinci tentang jumlah awak maupun kebangsaan mereka.
Geng-geng perompak Somalia, yang dapat tinggal di laut untuk periode yang lama menggunakan kapal-kapal niaga yang ditangkap sebagai kapal-kapal induk, memperoleh puluhan juta dolar uang tebusan dari kapal -kapal yang dibajak di perairan negara yang kacau dan rawan itu.
Penggunaan kapal-kapal induk oleh mereka memungkinkan mereka beroperasi sampai perairan lepas pantai India dan Mozambik dan tidak seperti halnya di masa lalu, mereka dapat beroperasi bahkan dalam gelombag tinggi selama musim hujan.
Kapal-kapal minyak mentah yang berlayar di timur dan timurlaut Teluk Aden telah menjadi sasaran utama mereka.
Satu laporan Biro Maritim Internasional yang dikeluarkan Kamis mengatakan kendatipun serangan-serangan meningkat di daerah lepas pantai Somaia dan lainnya, keberhasilan pembajakan itu menurun, terutama akibat patroli kapal-kapal angkatan laut asing.
Tetapi biro itu mengatakan para perompak yang menggunakan senapan-seapan mesin, peluncur-peluncur granat dan senjata-senjata lainnya menjadi lebih keras.(*)
(Uu.H-RN/B002)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011
