Bukitinggi (ANTARA News)- Menteri Kesehatan (Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih, mengungkapkan Indonesia merupakan negara peringkat lima penderita tuberkolosis berdasarkan data organisasi kesehatan dunia WHO yang dirilis pada tahun 2008.

"Jumlah penderita tuberkolosis di Tanah Air saat ini mencapai 429 ribu orang dimana pada tahun 2007 Indonesia berada pada peringkat tiga dengan jumlah penderita mencapai 528 ribu," kata Endang Rahayu, dalam kuliah umum dengan tema "Upaya Penanggulangan Penyakit Paru di Indonesia" pada acara Kongres Nasional XII Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) diselenggarakan di Hotel The Hills Bukitinggi, Sumatera Barat, Jum`at

Ia menyebutkan berdasarkan pencapaian Milenium Development Goals (MDGs) angka kematian penderita tuberkolosis dalam 100 ribu penduduk mencapai 27 orang dimana pada tahun 1990 lalu jumlahnya mencapai 92 jiwa.

"Indonesia merupakan negara pertama yang berhasil mencapai MDGs dalam mengendalikan penyakit Tuberkolosis dimana sebanyak 70 persen penderita berhasil dideteksi dan keberhasilan tingkat kesembuhan mencapai 85 persen," kata dia.

Kemudian, lanjutnya, guna menekan jumlah penderita tuberkolosis di Tanah Air, Kementerian Kesehatan menyiapkan strategi nasional pengendalian Tuberkolosis.

Dikatakannya, program tersebut dalam bentuk memperkuat sistem kesehatan dan manajemen program pengendalian Tuberkolosis, meningkatkan komitmen pemerintah pusat dan daerah serta meningkatkan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis.

Sementara, perbandingan dokter spesialis paru dengan jumlah penduduk di Indonesia saat ini mencapai 1:450 ribu orang.

"Berdasarkan data yang dihimpun total dokter Spesialis Paru yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 451 orang dimana sebanyak 145 orang berada di DKI Jakarta," kata dia.

Untuk ke depan, Kementerian Kesehatan mengupayakan agar keberadaan Dokter Spesialis Paru bisa tersebar merata diseluruh tanah air sehingga semua masyarakat bisa mendapatkan layanan yang memadai dan menekan angka tuberkolosis.


Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011