Jakarta (ANTARA) -
Pengurus Kelenteng Bio Hok Tek Tjeng Sin Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengedepankan penerapan protokol kesehatan terhadap jemaatnya saat sembahyang pada Tahun Baru Imlek, Selasa (1/2).
 
"Protokol kesehatan tetap dikedepankan. Kita sudah sediakan (tempat) cuci tangan. Setiap warga yang datang wajib cuci tangan. Kalau untuk pengukuran suhu ada pintu masuk secara mandiri," kata Pengurus Kelenteng Bio Hok Tek Tjeng Sin Kebayoran Lama, Rendy Rustandi saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin.
 
Selain pengetatan prokes, Rendy memastikan pihak kelenteng juga tidak mengadakan acara khusus seperti pertunjukan kembang api saat malam maupun Tahun Baru Imlek.
 
Dia mengatakan, pelaksanaan ibadah Imlek bagi jemaat tetap berlangsung seperti biasa.
 
"Orang dari luar mau datang silahkan, tapi ini pandemi gini kan semua ditiadain. Sebenarnya kalau ga ada pandemi begini massa banyak tiap tahun," kata Rendy.
 
Menurut Rendy, tidak digelarnya pesta kembang api dan pertunjukan barongsai ditujukan guna menekan penyebaran COVID-19 yang mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.

Baca juga: Satpol PP jaga 11 wihara di Taman Sari saat Imlek
Baca juga: Warga Jakbar diingatkan taat prokes saat rayakan Imlek
 
Sejak awal pandemi, pengurus memutuskan menutup pintu utama sebagai bentuk dukungan pencegahan COVID-19.
 
"Cuma sembahyang aja secara silih berganti. Jadi hanya sembahyang biasa aja. Jemaat juga tahu kalau itu sudah berlangsung beberapa tahun kemarin. Kita kan dari awal dari pandemi pintu gede ditutup, yang dibuka pintu kecil aja," ujarnya.
 
Dia memperkirakan jemaat mulai mendatangi kelenteng pada pukul 21.00-22.00 dan pukul 00.01 WIB karena bertepatan dengan pergantian tahun.
 
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengimbau seluruh elemen masyarakat agar taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat merayakan Tahun Baru Imlek karena saat ini terjadi peningkatan kasus COVID-19.
 
Munjirin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (28/1) mengatakan, warga yang merayakan Imlek harus mematuhi kapasitas rumah ibadah guna mencegah penyebaran COVID-19.
 
"Dalam rangka perayaan Imlek, kita semua warga masyarakat yang akan melakukan perayaan, karena kita masih dalam PPKM level 2, semua peraturan sudah jelas di level 2, berapa persen bisa melakukan, kemudian protokol kesehatan, semuanya harus dipatuhi," ujar Munjirin.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022