Makassar (ANTARA News) - Perum Bulog siap mengekspor beras kualitas super sebanyak 10 - 20 ribu ton per bulan untuk pangsa pasar di Jepang dan negara Asia lainnya.

"Saat ini tengah dalam persiapan, termasuk mengatur bentuk kerjasama antara Bulog dengan perusahaan yang siap mengekspor beras ke luar negeri dan menunggu izin dari Menteri Perdagangan," jelas Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar di sela-sela peresmian Masjid Al Furqaan yang dibangun Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) di Makassar, Selasa.

Menurutnya, beras kualitas super itu seperti beras Cianjur dan aromatik banyak disukai di luar negeri, di antaranya Jepang yang sudah pernah mencoba sampel beras tersebut yang berasal dari Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng).

Selama ini, lanjutnya beras kualitas super itu banyak tersedia namun pangsa pasarnya sangat terbatas, hanya untuk konsumsi restoran, orang-orang `gedongan` dan hotel-hotel. Karena itu, pada tahun ini diharapkan mampu disisihkan untuk memenuhi pangsa pasar ekspor dengan target rata-rata pengiriman 10 - 20 ribu ton.

Selain itu, juga mempersiapkan beras kualitas medium sebanyak 100 - 200 ribu ton untuk pengiriman ke luar negeri, sepanjang swasembada beras sudah mencapai titik aman dan tindak mengganggu ketahanan pangan dalam negeri.

Lebih jauh dijelaskan, apabila hal itu sudah dicapai, maka Indonesia memungkinkan membantu negara-negara tetangganya dalam memenuhi kebutuhan pangannya utamanya Negara Philipina, Malaysia dan Timor Leste.

Mengenai pengadaan pangan nasional 2009, ia mengatakan, ditargetkan mencapai 3,8 juta ton beras. Jumlah tersebut lebih tinggi dari realisasi pengadaan 2008 lalu yang hanya sekitar 3,2 juta ton beras.

Sementara target pengadaan untuk Perum Bulog Sulselbar, imbuh Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Herman Agus, sebanyak 600 ribu ton atau lebih tinggi dari realisasi pengadaan 2008 yang tercatat sebanyak 467 ribu ton beras.

"Target ini terkait dengan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel yang menggenjot produksi sekitar 3 juta ton beras dan sekitar 2 juta ton beras diantaranya merupakan surplus," katanya.

Kehadiran Dirut Bulog selain untuk peresmian Masjid Al Furqaan di Makassar, juga akan mensosialisasikan prognosa nasional dan harga pokok pemerintah (HPP) yang sudah diterbitkan Desember 2008 lalu untuk menyambut musim panen periode Januari - Maret 2009 di Sulsel. (* )

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009