Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah desa di tiga Kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, rawan longsor dan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana itu, pemerintah daerah setempat terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya. "Para Camat di tiga wilayah rawan bencana sudah diminta meningkatkan kewaspadaannya, demikian pula masyarakat lainnya," kata Kepala Humas Pemkab Tulungagung, Achmad Pitoyo kepada ANTARA, Kamis. Sementara itu Kepala BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eddy Waluyo secara terpisah mengemukakan, potensi hujan deras dan pasang laut di wilayah Tulungagung masih sangat tinggi. Pasang laut berdasarkan hasil foto Citra satelit berkisar antara 120-150 cm dengan kecepatan angin berkisar 25-50 km per jam. Kondisi tersebut, membuka peluang terjadinya banjir dan longsor, karena posisi air laut lebih tinggi ketimbang daratan. Pasang laut akan terjadi pada Kamis (26/1), sekitar pukul 20.00 WIB dan akan menyurut pada posisi 100 cm pada pukul 03.00 WIB. BMG memprediksi, ada 14 wilayah di Jawa Timur rawan terjadi bencana, karena daerah tersebut bakal diguyur hujan lebat dan angin kencang. "Hujan deras akan mengguyur kawasan tersebut sore hingga malam hari," ucapnya, menegaskan. Ke-14 daerah di Jawa Timur yang akan diguyur hujan yakni Tulungagung, Trenggalek, Surabaya, Pasuruan, Malang, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Gresik, Madiun, Pasuruan, Sidoarjo dan Probolinggo. Achmad Pitoyo mengemukakan, upaya mengantisipasi bencana banjir dan longsor antara lain dilakukan dengan mengadakan koordinasi BMG Surabaya, setiap tiga hari sekali. Selain itu, para Camat di tiga wilayah rawan bencana yakni Kecamatan Sendang, Pagerwojo dan Kalidawir terus aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat. "Kami juga sudah minta agar para nelayan meningkatkan kewaspadaan saat melaut, karena kondisi cuaca yang buruk," tutur Achmad Pitoyo.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006