Sekitar pukul 00.30 WIB, tersangka langsung memukul kepala korban dengan tongkat satpam berulangkali.
"Korban yang berteriak minta tolong dan sempat melakukan perlawanan ditarik masuk ke dalam bank serta dipukul dengan boks kamera pengintai hingga mengalami luka parah pada bagian kepala," ujarnya.
Seorang petugas keamanan di sekitar lokasi perampokan yang mendengar teriakan minta tolong korban langsung menghubungi polisi agar ditindaklanjuti.
Sejumlah anggota Reskrim Polsek Semarang Tengah yang menerima informasi segera mendatangi lokasi perampokan dan menangkap tersangka yang berada di dalam Kantor Bank BRI Piere Tendean Semarang.
Setelah menangkap tersangka di lokasi perampokan beserta barang bukti berupa tongkat dan pisau belati, polisi kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang untuk memberikan pertolongan.
Tersangka yang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Semarang Tengah, mengaku terpaksa berusaha melakukan perampokan karena terdesak kebutuhan hidup serta untuk membayar hutang sebesar Rp20-30juta kepada seseorang.
"Setelah memukul korban, saya bingung harus berbuat apa sampai akhirnya ditangkap polisi," kata warga Jalan Traju Trisno VI Nomor 7 Semarang.
Setelah berhenti bekerja sebagai satpam Bank BRI, tersangka yang terpaksa ditembak kaki sebelah kanannya oleh polisi tersebut, diketahui bekerja sebagai satpam di salah satu apartemen yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Semarang sampai sekarang.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap salah seorang rekan tersangka yang berhasil melarikan diri saat perampokan. (KR-WSN/M028)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011