Jakarta (ANTARA News) - Aksi beli selektif terhadap saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin mendorong indeks harga saham gabungan kembali bertengger di rekor tertinggi baru, berlawanan arah dengan kecenderungan di bursa regional.

IHSG BEI ditutup naik, meski tipis, hanya 9,77 poin atau 0,24 persen ke posisi tertinggi baru 4.032,97. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga menguat 1,45 poin atau 0,20 persen ke posisi 714,62 poin.

Analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin, mengatakan, indeks menguat setelah pelaku pasar membeli secara selektif saham-saham unggulan yang masih berpeluang memberikan imbal hasil tinggi.

"Kendati beberapa indikator terlihat hampir masuk ke dalam titik jenuh, namun demikian indeks BEI Senin masih memiliki ruang untuk kenaikan," kata dia.

Saham Astra menjadi salah satu pendorong penguatan indeks BEI diikuti oleh saham unggulan lainnya.

Pelaku pasar asing yang masih aktif mengambil posisi beli pemicu positif bagi transaksi saham dalam negeri ditengah fluktuasinya bursa regional.

"Transaksi asing mencatatkan beli bersih Rp308,166 miliar, menandakan indeks masih dalam tren penguatan meski penguatannya tertahan karena dibayangi ambil untung," kata dia.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan mencapai frekuensi 110.805 kali, membukukan volume 3,441 miliar lembar saham bernilai total Rp3,927 triliun.

Data perdagangan menunjukkan 119 saham ditutup menguat, 125 saham melemah, dan 90 saham tidak bergerak harganya.

Astra International (ASII) naik Rp2.200 ke Rp72.600, Bumi Resources (BUMI) naik Rp25 ke Rp2.975, dan Intraco Penta (INTA) naik Rp20 ke Rp780.

Sementara di bursa regional, Indeks Hang Seng melemah 70,63 poin (0,32 persen) ke level 21.804,75, Indeks Shanghai Composite turun 3,48 poin (0,12 persen) ke level 2.816,69, dan Indeks Straits Times melemah 5,29 poin (0,17 persen) ke level 3.078,95.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011