Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengharapkan hasil Pemilu 2024 mampu menyejahterakan masyarakat Indonesia.

“Sebetulnya dalam hasil pemilu, kita mengharapkan pemerintahan yang terpilih, baik eksekutif maupun legislatif mampu menghasilkan pemerintahan yang efektif dan antikorupsi, bahkan kalau ditarik lebih jauh bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Ninis, sapaan akrab Khoirunnisa Nur Agustyati.

Ia mengemukakan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual bertajuk “Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024” yang disiarkan langsung di kanal YouTube PUSaKO FHUA, dipantau dari Jakarta, Rabu.

Baca juga: Perludem: Manajemen risiko Pemilu 2024 perlu disiapkan

Ninis memandang hasil pemilu di Indonesia belum secara maksimal  mampu mencapai pengaruh sesuai yang diharapkan.

Menurutnya, hasil pemilu ataupun pembahasan seputar revisi peraturan pemilu senantiasa lebih mengedepankan terpilihnya legislatif dan eksekutif.

Padahal, kata dia, penyelenggaraan pemilu sepatutnya mampu mencapai pengaruh dan dampak yang lebih maksimal, yaitu menghadirkan efektivitas pemerintahan, representasi politik yang baik, dan bahkan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Baca juga: Perludem nilai 4 perempuan calon anggota KPU RI mumpuni

“Ini menjadi tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara pemilu kita,” ucap Ninis.

Dia  menyampaikan tantangan lain yang perlu diselesaikan para pihak terkait dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, di antaranya pemberantasan praktik-praktik ilegal dalam pesta demokrasi, seperti politik transaksional, politik uang, dan penyebaran disinformasi atau berita bohong, khususnya dalam masa kampanye.

Selain itu, kata Ninis, diperlukan pula jaminan independensi para penyelenggara pemilu, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dengan independensi yang mereka miliki diharapkan segala praktik ilegal dalam pemilu dapat dihindari.

Baca juga: Perludem: Penyelenggara Pemilu 2024 harus kompatibel

Dia mengatakan bahwa kompleksitas dari sistem dan waktu penyelenggaraan Pemilu 2024 merupakan tantangan yang perlu diantisipasi sejak sekarang.

“Banyak kompleksitas yang dihadapi pemilu kita. Pada tahun 2024 ada pemilu dan pilkada, semuanya dilakukan pada tahun yang sama. Ada irisan tahapan. Belajar dari pengalaman Pemilu 2019, kompleksitas yang dihadapi penyelenggara pemilu dan pemilih cukup besar,” ucap Ninis.

Oleh karena itu, ia menyarankan penyelenggara segera mempersiapkan penyelenggaraan pemilu sejak sekarang agar tantangan dalam pemilu itu dapat teratasi.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022