Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin bersama PT Bio Farma (Persero) sepakat kerja sama dalam Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengembangan uji klinis vaksin COVID-19 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Nota kesepahaman kerja sama itu ditandatangani Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu dan Direktur Hubungan dan Kelembagaan PT Bio Farma Sri Harsi Teteki secara luring terbatas di Makassar, Rabu.

Rektor Dwia menjelaskan sebagai perguruan tinggi yang cukup tua di kawasan timur Indonesia, Unhas saat ini membina sekitar 42 perguruan tinggi lain.

Dengan sumber daya manusia yang tersedia, katanya, Unhas dapat mengambil peran dalam mendukung upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk membangun kemitraan bersama PT Bio Farma.

"Unhas mengemban amanah yang sangat besar, bagaimana kemudian kawasan timur masyarakatnya bisa sejahtera karena didukung SDM berkualitas. Insyaallah kepercayaan dari Kemenkes dan Bio Farma akan dikelola dengan baik," katanya.

Baca juga: Bio Farma: Terdapat dua formula dalam pengembangan vaksin BUMN

Ia juga memberikan gambaran tentang keterlibatan Unhas dalam mendukung penanggulangan COVID-19 dengan berbagai langkah nyata.

Ia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi hingga layanan tes usap PCR yang telah dilakukan Unhas, selain sebagai bentuk kontribusi juga menjadi komitmen sebagai kampus "humaniversity".

Direktur Operasi PT Bio Farma M. Rahman mengungkapkan terima kasih atas kesediaan Unhas bekerja sama dalam pelaksanaan uji klinis vaksin sebagai bagian dari upaya kemandirian menghadapi pandemi.

Dirinya mengatakan setidaknya ada tiga strategi utama menghadapi pandemi, salah satunya kemandirian yang tentunya memerlukan waktu dan kerja sama.

"Kecukupan vaksin harus terus didorong, uji klinis ini yang akan dilakukan. Kemandirian dalam bidang kesehatan, pangan dan energi harus menjadi program kita bersama," katanya.

Ia mengatakan bahwa kerja sama itu bagian dari contoh upaya mewujudkan kemandirian bangsa.

"Kerja sama ini bukan hanya untuk kepentingan Bio Farma ataupun Unhas. Akan tetapi, menjadi bagian dari contoh kemandirian bangsa," katanya.

Baca juga: Kemenperin dukung pengembangan Vaksin Merah Putih dan BUMN

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan drg Arianti Anaya mengatakan Kemenkes terus berupaya dalam penanganan COVID-19.

Ia mengatakan ketika negara maju mulai menghasilkan vaksin, Indonesia belum mampu secara optimal sehingga kemandirian bangsa perlu dibangun, salah satunya dengan menghadirkan senter klinik.

Ia mengemukakan pentingnya proses hilirisasi harus berjalan secara seimbang antara wilayah barat dan timur Indonesia.

"Kami mendorong agar industri bisa bekerja sama dengan wilayah timur dan tengah. Dengan 42 universitas lainnya yang dinaungi Unhas, Bio Farma tidak salah bekerja sama dengan Unhas untuk mengembangkan riset berbasis kebutuhan," katanya.

Ia berharap, Unhas menjadi salah satu riset senter di wilayah timur Indonesia.

Dirinya mengatakan kerja sama ini menjadi awal yang baik dan diharapkan ada lanjutan dengan industri lainnya agar tercipta kemandirian, di mana masyarakat Indonesia tidak tergantung dengan produk luar.

Baca juga: Askrindo jamin asuransi aset-pengangkutan vaksin COVID-19 Bio Farma
Baca juga: Erick Thohir berduka atas meninggalnya ketua uji klinis vaksin Sinovac

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022