Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyesalkan sikap yang tidak "gentle" dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Herman menyarankan kepada Nazaruddin untuk mengungkap fakta dan data kepada penegak hukum, bukan melalui media massa sebagaimana yang dilakukan Nazaruddin sore tadi dengan wawancara di salah satu media televisi.

Menurutnya, pernyataan Nazarudin di salah satu stasiun televisi yang tak henti-hentinya itu membuat blunder Partai Demokrat, baik yang ditujukan kepada Ketua Umum PD Anas Urbaningrunm maupun kader lainnya.

"Sebaiknya hal itu disampaikan di hadapan penegak hukum bukan di media massa, apalagi tanpa fakta-fakta hukum yang dapat dipertanggungjawabkan," ujar Herman kepada ANTARA News, Jakarta, Selasa.

Bila Nazaruddin tetap melakukan cara-cara seperti itu, akhirnya apa yang disampaikannya menjadi fitnah.

"Ingat bahwa fitnah lebih kejam daripada membunuh. Sebaiknya kembali ke tanah air dan ikuti proses hukum yang sedang dihadapi ketimbang terus membuat fitnah,"" kata Herman.

Dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi, Nazaruddin mengungkapkan apa saja yang telah dilakukan oleh Anas seperti money politic saat Kongres PD di Bandung tahun 2010, Anas menerima dana dari proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games sebesar Rp7 miliar.(*)
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011