Meredan, Siak, (ANTARA News) - Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) Rahmat Witoelar mengatakan, selama ini Daerah Aliran Sungai (DAS) Siak menjadi tempat pembuangan limbah 44 industri. "Data tahun 2004 menyebutkan ada sebanyak 44 industri yang membuang limbah industrinya di DAS Siak," ujarnya di Desa Meredan, Kecamatan Tualang Perawang, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (26/1) saat menggelar penghijauan DAS Siak. Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menristek/Kepala BPPT Dr Kusmayanto Kadiman, anggota DPR RI dari partai Demokrat Anggelina Sondak, Duta PBB Bidang Lingkungan Erna Witoelar, putri Indonesia 2005 Valerina Daniel, Wakil Gubernur Riau Wan Abu Bakar, Ulli Syigar Rusadi, Bupati Siak H Arwin AS, Bupati Bengkalis Samsurizal, Bupati Kampar H Jefri Noer dan walikota Pekanbaru H Herman Abdullah. Ditambahkan menteri, DAS Siak tidak hanya menampung limbah-limbah yang dibuang oleh industri yang berada di sepanjang sungai tersebut, akan tetapi sungai ini juga menampung limbah dari kapal-kapal yang melayari sungai tersebut. "Jika ini terus dibiarkan, persoalan pencemaran Sungai Siak ini tidak akan ada habisnya dan yang akan dirugikan tentulah masyarakat yang bermukim di sepanjang sungai ini," ujarnya. Menteri juga mengatakan, persoalan yang dihadapi DAS Siak tidak hanya persoalan limbah industri dan limbah kapal, akan tetapi erosi tebing dan pendangkalan (sedimen) sungai juga harus diperhatikan. Erosi tebing Sungai Siak dikarenakan tidak adanya hutan penyangga yang berada di pinggir-pinggir tebing, sehingga ketika gelombang kapal datang dengan sendirinya gelombang itu akan mengikis tebing dan akhirnya terjadilah erosi. "Terjadinya erosi ini dengan sendirinya akan diikuti dengan pendangkalan. Kita tahu selama ini Sungai Siak merupakan sungai terdalam di Indonesia, jika sedimentasi terus terjadi dikhawatirkan sungai ini tidak lagi menjadi sungai akan tetapi menjadi parit," ujarnya. Gerakan penghijauan yang dilakukan ini adalah upaya untuk menyelamatkan sungai ini dari kehancuran, artinya dengan menyelamatkan sungai ini dengan sendirinya akan menyelamatkan kehidupan jutaan manusia yang menggantungkan hidupnya dari sungai ini.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006