Liwa, Lampung (ANTARA News) - Permintaan ikan asap blue merlin mendekati Bulan Ramadhan meningkat, sehingga perajin menambah volume produksi guna memenuhi permintaan.

"Mendekati Bulan Ramadhan Permintaan ikan asap jenis blue merlin meningkat, membuat perajin menambah produksi ikan, guna memenuhi permintaan konsumen yang mayoritas berasal dari dalam daerah maupun luar daerah," kata perajin ikan asap, di Kecamatan Pesisir Selatan Lampung Barat, Prianti (36) sekitar 324 km dari Bandarlampung, di Krui, Selasa.

Dia menjelaskan, ikan asap yang berbahan ikan blue merlin cukup diminati, membuat omzed penjualan produk olahan tersebut meningkat setiap pekannya.

Menurut dia, mengembangkan ikan asap tidak menemukan kendala, baik produksdi dan pemasaran.

"Ikan asap blue merlin menjadi salah satu jenis olahan makanan khas pesisir Lampung Barat, bahkan ciri khas rasa yang ditawarkan tersebut mampu memberikan dampak terhadap penjualan produk, selain itu semakin dikenalnya ikan asap blue merlin membuat konsumen semakin bertambah," kata dia lagi.

Kemudian lanjut dia, perajin tidak kesulitan mendapatkan bahan baku utama ikan blue merlin, sehingga produksi ikan asap setiap harinya berjalan sesuai target permintaan pasar.

Keuntungan mengembangkan usaha ikan blue merlin, lanjut Prianti, mampu mencukupi kebutuhan ekonomi selain menjadi petani damar.

"Saya berharap agar pemerintah daerah dapat membantu perajin ikan asap, dalam hal permodalan, sehingga dengan bantuan tersebut usaha yang ditekuni dapat berkembang pesat dan mampu meningkatkan kesejakteraan masyarakat," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Produksi, Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Barat, Umi Fitria, mengatakan, pemkab tengah menggencarkan sosiallisasi pemanfaatan sumberdaya laut untuk dijadikan sebagai olahan pangan.

"Pesisir Lampung Barat menyimpang potesi ikan berlimpah, sehingga menjadi peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi perikanan itu menjadi olahan makanan yang dapat dijual dipasaran," kata dia.

Umi menjelaskan, sejauh ini masyarakat menyambut baik ajakan untuk memanfaatkan hasil laut untuk diolah menjadi olahan pangan yang dapat meningkatkan pendapatan.

Menurut dia, masyarakat pesisir telah mengembangkan aneka olahan makanan dari aneka ikan guna meningkatkan nilai gizi serta pendapatan.

"Selain ikan asap, produk olahan yang dihasilkan oleh masyarakat yakni, bakso ikan blue merlin, abon ikan blue merlin, gurita kering, ikan asin serta olahan panganan lain, selain itu pengolahan ikan secara tepat guna mampu memberikan dampak terhadap tingkat kosumsi ikan di masyarakat, sehingga dari kegemaran mengkosumsi ikan tersebut diharapkan pertumbuhan gizi masyarakat semakin baik setiap tahunnya," katanya.

Perajin ikan asap di Pesisir Lampung Barat, Umi melanjutkan, menjual produk olahan ikan untuk pengusaha makanan yang berada di dalam dan luar daerah, dalam sehari perajin mampu memproduksi sekitar 20 kilogram ikan asap berbagai jenis.

Harga ikan asap di Lampung Barat bekisar Rp5 ribu per buah, sedangkan untuk ukuran besar mencapai Rp8 ribu perbuah. Mendekati Bulan Ramadhan perajin ikan asap mendapat lonjakan permintaan, sehingga perajin menambah pasokan ikan untuk meningkatkan produksi ikan asap guna memenuhi permintaan tersebut. (ANT049/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011