Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom PermataBank Josua Pardede mengatakan kenaikan pertumbuhan ekonomi yang signifikan pada triwulan IV 2021 yakni sebesar 5,02 persen (year on year/yoy) didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang mencapai 3,55 persen (yoy).

"Dilihat dari indikator konsumsi pada triwulan IV 2021, sebagian besar indikator konsumsi mencatatkan kenaikan yang signifikan," tutur Josua kepada Antara di Jakarta, Senin.

Indikator tersebut yakni Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang naik ke level 118,34 pada akhir tahun atau mulai mendekati level sebelum pandemi, serta penjualan ritel yang tumbuh 8,87 persen (yoy) pada triwulan IV 2021, lebih tinggi dari kuartal III 2021 yang terkontraksi 2,24 persen (yoy).

Di sisi lain, peningkatan ekspor dan impor masih berhasil mendorong perekonomian, sehingga membuat neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 10,27 miliar dolar AS pada triwulan keempat 2021.

Dari sisi penjualan mobil, ia menuturkan pada kuartal IV 2021 secara kumulatif tercatat sekitar 259 ribu, tertinggi sejak triwulan IV 2019, sedangkan penjualan sepeda motor mencapai 1,30 juta, tak jauh berbeda dengan penjualan di kuartal III 2021 sebesar 1,31 juta.

Investasi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan nilai investasi langsung Rp119 triliun pada triwulan IV tahun lalu, sementara investasi langsung asing tercatat 8,37 miliar dolar AS.

Baca juga: Bahlil optimis capai target investasi Rp1.200 triliun pada 2022

"Secara kuartalan, nilai investasi asing dan domestik tersebut merupakan yang tertinggi, setidaknya dalam 23 tahun terakhir," ujarnya.

Sementara dilihat dari sisi produksi, Josua menyebutkan sektor utama penggerak ekonomi seperti manufaktur, perdagangan, dan konstruksi juga meningkat dibandingkan kuartal III 2021.

Peningkatan produksi sektor-sektor ekonomi Indonesia didukung oleh peningkatan permintaan yang berimplikasi pada peningkatan produktivitas nasional, sehingga sektor industri pengolahan juga berada dalam fase yang ekspansif.

Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen (yoy) pada triwulan IV 2021, maka pertumbuhan tahun 2021 berhasil tumbuh 3,69 persen.

Ke depan, ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2022 akan kembali meningkat mempertimbangkan ekspektasi pemulihan berbagai sektor ekonomi yang lebih merata, di mana sisi permintaan domestik juga akan terus meningkat.

"Kebijakan fiskal yang tetap ekspansif dan kinerja ekspor yang diperkirakan tetap solid juga tetap akan mendukung pertumbuhan ekonomi tahun 2022 berada dalam rentang 4,8 persen sampai 5,0 persen," ungkapnya.

Baca juga: Ekonom prediksi ekonomi RI triwulan I 2022 bisa tumbuh 4,5 - 5 persen

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022