Depok (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) di bawah Kementerian Pertanian yang berada di setiap wilayah Indonesia siap mencetak lulusan petani muda yang terampil dan kompeten dengan menerapkan pendidikan menengah pertanian yang diarahkan sesuai kebutuhan dunia kerja.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dalam keterangan tertulisnya, Senin mengatakan bahwa SDM unggul adalah kunci kesuksesan dalam membangun sektor pertanian Indonesia.

Oleh sebab itu, Kementan turut berkontribusi aktif dalam menciptakan lulusan yang siap bekerja di sektor industri, hingga menjadi wirausahawan muda pertanian.

“Keberadaan SDM yang unggul menjadi kunci penting dalam membangun sektor pertanian,” jelasnya.

Keseriusan SMKPP dalam mencerdaskan generasi muda pertanian, tampak dari jumlah lulusan setiap tahunnya yang mencapai 9.000 siswa, yang diserap oleh pasar kerja pada tahun pertama setelah kelulusan.

Program tersebut didukung langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui pembinaan dan pengembangan terhadap 103 SMKPP, yang sebagian besar SMKPP milik pemerintah daerah, atau yayasan.

Dari 103 SMKPP tersebut, 3 di antaranya dimiliki dan dikelola langsung oleh Kementerian Pertanian, seperti SMKPP Sembawa (Sumatera Selatan), SMKPP Banjarbaru (Kalimantan Selatan), dan SMKPP Kupang (Nusa Tenggara Timur).

Keseriusan SMKPP dalam mencerdaskan generasi muda pertanian, tampak dari jumlah lulusan setiap tahunnya yang mencapai 9.000 siswa, yang diserap oleh pasar kerja pada tahun pertama setelah kelulusan.

Adapun 3 upaya yang dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dalam mewujudkan pencapaian sasaran strategis Kementerian Pertanian, adalah Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan (Kostratani).

Selain itu kegiatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi guna mendukung Penumbuhan Pengusaha Pertanian Milenial serta program utama Kementerian.

Untuk mewujudkan persamaan persepsi serta pemahaman terhadap dinamika pendidikan pertanian, diselenggarakanlah pertemuan teknis, dalam rangka Sosialisasi dan Koordinasi Teknis Program Pendidikan Pertanian, di Bogor, Jawa Barat, pada 2-4 Februari 2022.

Dalam Koordinasi Teknis Pendidikan Menengah Vokasi Pertanian ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan harapannya agar program tersebut dapat lebih terarah.

"Diharapkan ke depannya program kegiatan di Pusat dan Daerah ke depannya dapat lebih terarah, terencana, dan terpadu sesuai kebijakan program pendidikan pertanian terkini," katanya.

Bersamaan dengan sesi pertemuan tersebut,dilaksanakan pula penyelesaian dokumen hibah dari SMKPP penerima bantuan bahan praktik Siswa SMKPP, hingga pengumpulan berkas pengajuan bantuan alat praktik siswa SMKPP untuk tahun 2022.

Baca juga: Erick Thohir: Petani muda ciptakan keberlanjutan di sektor pertanian

Baca juga: Mentan kukuhkan 10 ribu petani muda di Surabaya

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022