Jakarta (ANTARA News) - Sudin PU Tata Air Jakarta Barat mengusulkan Anggaran Biaya Tambahan (ABT) sebesar Rp14 milyar untuk membangun rumah pompa di Kampung Apung, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kasudin PU Tata Air Pemkot Jakarta Barat, R. Heryanto mengatakan, pihaknya untuk mengeringkan Kampung Apung melalui ABT sudah mengusulkan pada Dinas PU Pemprov DKI sebesar Rp14 miliar.

"Kita sudah melayangkan surat kepada Wali Kota Jakarta Barat. Beliau juga sudah melayangkan surat ke Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo hingga tiga kali," kata Heryanto kepada wartawan, di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa.

"Tetapi sampai saat ini belum juga direalisasikan. Dan kami belum tahu kapan pastinya. Namun bila tidak meleset kemungkinan Agustus ini bisa turun hingga awal September dapat dikerjakan," lanjut Heryanto.

"Seumur-umur baru kali ini saya bersurat hingga tiga kali," tegasnya. Mengingat begitu penting pekerjaan tersebut, Heryanto optimis baik Gubernur DKI maupun anggota dewan menyetujui usulan penyedotan Kampung Apung.

Kampung yang tenggelam puluhan tahun di wilayah RW 01, Kelurahan Kapuk, Cengkareng itu rencana segara dibuat polder dan saluran air. Maka genangan air dari Kampung Apung akan dibuang ke Kali Angke.

Menurut Heryanto, pihaknya sudah 3 kali mengkaji wilayah itu.

Lanjut Heryanto, untuk mengeringkan Kampung Apung, setidaknya saluran air di Jalan Kapuk Raya yang juga penyebab banjir permanen harus dilebarkan dua sampai tiga meter dan diperdalam. Saluran air itu akan menyalurkan air dari Kampung Apugn bisa dipompa ke Kali Angke.

"Pompa di wilayah ini harus dibuat minimal 10?20 meter dengan kedalaman 5 meter. Insyaallah banjir permanen bisa dikeringkan waktu singkat,"jelasnya.

Heryanto mengatakan, pihaknya mengajukan ABT total Rp 66 Miliar APBD Perubahan DKI 2011.

"Tapi yang jelas proyek di Kampung Apung itu yang paling prioritaskan," paparnya.

Jika usulan ABT tersebut ditolak kondisi Kampung Apung lebih memprihatinkan. Karena pada 2012 dikhawatirkan akan tiba siklus banjir lima tahun terjadi.

"Kami optimis ABT dapat dikabulkan, sehingga harapan Walikota Jakarta Barat untuk mengatasi banjir permanen di wilayah itu dapat terwujud," jelas Heryanto.

Warga Kampung Apung sebanyak 118 keluarga meliputi 400 jiwa lebih tinggal di atas lahan seluas empat hektar. Kampung Apung merupakan salah satu RW kumuh dan pemukiman sangat tidak layak huni berada di ibu kota. Selain pemukiman, juga terdapat seribu makam yang tenggelam. Kampung Apung awalnya merupakan dataran tinggi dibanding sekitarnya.

(ANT-009)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011