Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyatakan perlunya langkah antisipatif yang jelas dalam menghadapi ancaman varian Omicron.

Netty Prasetiyani Aher dalam keterangannya diterima di Jakarta Senin, mengatakan langkah antisipasi bukan sekedar menyampaikan imbauan lansia jangan keluar rumah saja.

"Pandemi telah memasuki tahun ketiga, pemerintah seharusnya telah memiliki pola penanganan dan langkah antisipatif yang jelas dalam menghadapi setiap perkembangan baru, termasuk ancaman Omicron yang lebih mudah tingkat penularannya," kata Netty.

Menurut dia saat ini masyarakat membutuhkan bahasa positif yang menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi tantangan puncak gelombang ketiga COVID-19.

Baca juga: Anggota DPR usulkan pembentukan satgas awasi kelangkaan pupuk
 
"Sosialisasi dan informasi tentang peningkatan infrastruktur kesehatan, ketersediaan ranjang rawat, ruang ICU, kecukupan alat dan bahan medis, serta percepatan pencapaian target vaksinasi tentu lebih menenangkan," katanya.
 
Menurut Netty sejak awal pandemi tinggal di rumah saja apalagi untuk lansia dengan penyakit penyerta adalah hal yang sudah dipahami.
 
"Tentunya kita tidak ingin masyarakat berpresepsi ada ancaman kondisi buruk dibalik imbauan tersebut," kata Netty.

Oleh sebab itu, Netty meminta agar adanya penjelasan tentang percepatan target vaksinasi untuk lansia dan anak-anak di bawah 12 tahun, termasuk capaian target vaksinasi di daerah yang masih belum memenuhi minimal 70 persen target dosis lengkap.
 
"Prediksi pemerintah tentang puncak gelombang ketiga harus sudah diikuti dengan kesiapsiagaan rumah sakit dan segala infrastruktur penunjangnya," ucapnya.
 
Seperti lanjut dia bagaimana langkah antisipasi dalam menghadapi kondisi terburuk, kesiapan obat-obatan, ranjang rawat, maupun tenaga medis.
 
"Hal inilah yang perlu dijelaskan pada masyarakat secara terbuka," kata Netty.

Baca juga: Komisi II minta masukan masyarakat sebelum uji kelayakan KPU-Bawaslu
 
Hal lain yang perlu disampaikan pada masyarakat, lanjut Netty.adalah kesiapan dukungan obat-obatan, suplemen dan telemedisin untuk yang pasien isolasi mandiri.
 
"Belajar dari pengalaman menghadapi gelombang serangan varian Delta, pemerintah harus lebih sigap dan siap dalam segala sisi," katanya.
 
Terakhir, Netty kembali meminta para pejabat menjadi contoh yang baik dalam penegakan disiplin protokol kesehatan. Jangan sampai kata dia masyarakat diminta diam di rumah, sementara kunjungan kerja berpotensi menimbulkan kerumunan massa, seperti terus dilakukan.

Baca juga: Anggota DPR harapkan Holding BUMN Ultra Mikro eliminasi pinjol ilegal
Baca juga: Puan harap komitmen Forum Parlemen MIKTA untuk dunia

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2022