Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan sudah saatnya Indonesia mengakhiri dikotomi pembangunan ekonomi dan teknologi. Keduanya harus bisa saling melengkapi dalam upaya mempercepat pembangunan nasional.

"Arahan Wapres tersebut memang sudah sesuai dengan konsep yang kita miliki dan kita juga siap bermitra dengan pemerintah untuk merancang itu," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) M Said Didu kepada pers di Istana Wapres Jakarta, Rabu.

Hal tersebut disampaikan usai dirinya bersama sejumlah pengurus PII bertemu dengan Wakil Presiden Boediono untuk menyampaikan laporan Hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-5 Tahun 2011 PII.

Menurutnya, dikotomi pembangunan berbasis ekonomi dan teknologi sudah tidak saatnya lagi diterapkan di Indonesia sehingga perlunya untuk diakhiri dan bahkan diarahkan untuk bisa saling melengkapi.

Said Didu mengatakan pula Wapres menekankan Indonesia harus memiliki struktur industri yang dirancang sendiri sesuai dengan karakteristik lokal dan tidak bebas mengikuti kemauan pasar begitu saja.

"Atas dasar itu maka perlu dicari model pembiayaan dan setelah menemukan model pembiayaan kemudian mencari kebijakan payung hukum untuk memproteksi dan pengataur dan menata agar bisa bersaing, serta mencari dukungan politik," kata Said Didu.

Indikator pembangunan nasional yang selama ini menonjol yakni makro serta pemerataan dan kesejahteraan, PII mengusulkan indikator baru yaitu indikator daya saing.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011