Subang (ANTARA News) - Pemerintah meluncurkan Program Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) di Jawa Barat, yang melibatkan Perum Perhutani, PT Sang Hyang Seri, PT Pusri (Holding) dan PT Inhutani.

Pencanangan GP3K berupa penanaman padi perdana dilakukan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, dan Menteri Pertanian Suswono di Desa Mandalawangi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu.

Menteri BUMN Mustafa menuturkan, GP3K merupakan bentuk dukungan BUMN dalam rangka program ketahanan pangan nasional dengan target surplus beras nasional 10 juta ton dalam kurun waktu 2011-2015.

Pada sinergi ini petani menyediakan lahan dan menggarap, sedangkan BUMN melakukan pengawalan dan menyediakan modal pengolahan lahan, benih, pupuk dan pestisida, kata Mustafa.

Dengan program GP3K ini diharapkan terbangun sistem pertanian pangan yang sangat kuat, terpadu sinergi dan antara hulu dan hilir yang dapat dijadikan sebagai sumber cadangan pangan nasional.

Program GP3K dilakukan melalui dua pendekatan yaitu optimalisasi lahan sawah dan optimalisasi lahan kering. Pola kerja sama BUMN dengan petani adalah Pola Yarnen (Bayar Panen), di mana seluruh kebutuhan sarana produksi petani dibantu dalam bentuk pinjaman natura dan innatura selanjutnya dikembalikan atau dibayar petani setelah panen.

Adapun sumber pembiayaan direncanakan dari dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE).

Dalam program GP3K ini disiapkan lahan seluas 569.264 ha secara nasional, sumber pembiayaan total mencapai sekitar Rp2 triliun.

Adapun sumber pembiayaan diperoleh dari program kemitraan sebesar Rp1,1 triliun, pembinaan kemitraan Rp165 miliar, bina lingkungan Rp420 miliar dan pembiayaan dari program kredit ketahanan pangan dan energi (KKP-E) sebesar Rp747,737 miliar.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, mendukung penuh program GP3K karena selain mendukung pemerintah dalam rangka ketahanan pangan nasional.

Sasaran tanam GP3K akan memberi dukungan menghasilkan 5,33 persen padi dari sasaran nasional. Jagung akan memberikan kontribusi 6,82 persen sasaran nasional, kedelai 4,01 persen sasaran nasional.

Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras 70,6 juta ton pada 2011.

Selain kontribusi peningkatan produksi, GP3K juga dapat mendukung Perum Bulog dalam menyediakan cadangan beras pemerintah. Dalam sinergi ini PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani menyiapkan benih unggul padi (hibrida dan non hibrida), jagung (hibrida dan non hibrida), kedelai non hibrida.

PT Pusri memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersama dengan anak perusahaannya (PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwijaya Palembang).

Perum Jasa Tirta I dan II memastikan ketersediaan air baku yang cukup untuk mendukung irigasi pertanian di Pulau Jawa.

Selanjutnya Perum Perhutani, PT Inhutani, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menyiapkan lahan baru untuk budidaya pangan secara tumpang sari berkerja sama dengan masyarakat.

Sedangkan Perum Bulog menjamin petani memperoleh pasar dengan harga yang wajar, rumah tangga miskin memperoleh beras dengan jumlah, mutu, harga, waktu dan tempat yang tepat, ketersediaan pangan bermutu dan aman secara efisien bagi masyarakat.
(R017)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011