Bogor (ANTARA News) - Guyuran hujan bervariasi yang terjadi di Bogor dan sekitarnya sepanjang Sabtu pagi hingga petang, membuat ketinggian air di Bendung Katulampa, Desa Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar) tembus di angka 90 cm di atas mercu bendung. "Puncak ketinggian air terjadi pada pukul 09:00 WIB, Sabtu pagi tadi, yakni menembus angka 90 cm di atas mercu bendung, dan kondisi itu menunjukkan posisi Katulampa dalam keadaan waspada," kata Andi Sudirman, Petugas Pintu Air Bendung Katulampa (PABK) saat ditemui ANTARA, Sabtu, di sela-sela memantau ketinggian air. Hujan yang bervariasi, mulai dari rintik, sedang dan lebat, yang terjadi bergantian dan merata, kata dia, turut menyumbang naiknya ketinggian air di Bendung Katulampa, yang selama ini menjadi "check point" mengetahui ketinggian air yang masuk dari kawasan hulu di Puncak. Diakuinya curah hujan yang tinggi menyebabkan air yang masuk di sungai Ciliwung dan melalui Bendung Katulampa mengalami pertambahan yang cukup signifikan, sehingga hal itu memang menyumbang bagi banjir yang ada di Jakarta. "Dalam kondisi normal, air dari Katulampa yang menuju Jakarta melalui pintu air di Depok bisa datang sekitar delapan jam, jadi kira-kira antara pukul 20:00 WIB atau 21:00 WIB, air dari Bogor ini akan masuk ibukota," katanya. Sementara itu, meski sempat menembus angka 90 cm, ketinggian air di Bendung Katulampa mulai menurun sekitar pukul 12:00 WI sampai pukul 14:00 WIB menjadi 80 cm, dan turun lagi ke angka 70 cm mulai pukul 17:00 WIB, dengan cuaca hujan rintik merata, baik di Katulampa maupun di Puncak. Walaupun mulai berangsur menurun, namun deras air yang terpantau di aliran sungai Ciliwung, seperti terlihat di dekat Kebun Raya Bogor (KRB), tampak mengalami pertambahan debit yang meningkat dengan arus yang cepat. Air deras berwarna kecoklatan itu melaju dengan deras, sehingga menutup bebatuan besar dan menerjang benda-benda apa saja yang berada di sekitarnya. "Wah, kalau aliran Ciliwung deras seperti ini, pasti kiriman dari Bogor ini menyumbang cukup berarti untuk banjir Jakarta," kata Maman, warga Bogor yang bersama belasan warga lain melihat derasnya air sungai Ciliwung yang berada di dekat KRB.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006